BI, Pemprov NTT, dan KADIN Gelar “Duduk Ba Omong” Bahas Transformasi Ekonomi Berkelanjutan

oleh -719 Dilihat
Gubernur NTT Terpilih, Melki Laka Lena. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT menggelar diskusi bertajuk Duduk Ba Omong: Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju, dan Berkelanjutan di Aula El Tari Kupang.

Acara ini menghadirkan Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto sebagai keynote speaker, serta Gubernur Terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai Leader Insight. Selain itu, hadir tiga narasumber yang membahas strategi penguatan ekonomi di NTT, yaitu Sugeng Santoso dari Kantor Staf Presiden, Saleh Husein dari KADIN, dan Dwinita Larasati, akademisi sekaligus praktisi ekonomi kreatif.

Tiga Fokus BI untuk Transformasi Ekonomi NTT

Dalam pemaparannya, Kepala BI Wilayah NTT, Agus Sistyo Widjajati, menyampaikan tiga poin utama terkait perkembangan ekonomi daerah:

  1. Pertumbuhan Ekonomi Agus mengapresiasi peningkatan ekonomi NTT yang tumbuh 3,73 persen pada 2024, naik dari 3,47 persen pada 2023. Konsumsi rumah tangga dan pemerintah masih menjadi kontributor utama, didukung oleh peningkatan sektor lain yang menjaga daya beli masyarakat.
  2. Proyeksi Optimis 2025 BI memprediksi ekonomi NTT tumbuh di kisaran 3,65–4,25 persen pada 2025. Faktor pendukungnya adalah inflasi yang terkendali, perbaikan pangan, investasi sektor pariwisata dan energi, serta kebijakan swasembada pangan.
  3. Sinergi dan Kolaborasi Agus menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mendorong transformasi ekonomi NTT dalam lima tahun ke depan.

Tantangan dan Strategi Pembangunan NTT

Penjabat Gubernur Andriko menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi NTT, termasuk tingkat kemiskinan sebesar 19%, angka kemiskinan ekstrem 2,8%, serta prevalensi stunting yang masih tinggi di 37,9%.

Menurut Andriko, untuk mengatasi persoalan ini, diperlukan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui lima sektor unggulan:

  1. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Dengan 1.305 destinasi wisata dan lebih dari 10.800 pelaku usaha ekonomi kreatif, NTT berpotensi menjadi pusat pariwisata nasional dan internasional.
  2. Sumber Daya Laut – Rumput laut, garam, serta budidaya lobster dan kerapu menjadi sektor potensial bagi ekonomi maritim NTT.
  3. Pertanian dan Swasembada Pangan – Pemerintah berkomitmen mengembangkan sektor pertanian untuk mencapai swasembada pangan.
  4. Energi Baru Terbarukan – NTT memiliki potensi energi surya di Sumba Tengah, angin di TTS, dan panas bumi di Ngada.
  5. Konektivitas dan Infrastruktur – Pembangunan infrastruktur antarpulau menjadi kunci dalam mendukung perekonomian daerah.
BACA JUGA:  Kopi NTT Menuju Panggung Global, Pemprov dan Komunitas Siap Bersinergi

Visi Gubernur Terpilih: Hilirisasi dan Investasi

Gubernur Terpilih Melki Laka Lena menegaskan dua strategi utama pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Terpilih Johni Asadoma:

  1. Hilirisasi Non-Tambang – Fokus pada pengolahan produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan agar memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan.
  2. Dorongan Investasi – Optimalisasi investasi yang sudah ada serta membuka peluang investasi baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, perangkat daerah, asosiasi pelaku usaha, perbankan, industri keuangan, akademisi, ASN, dan mahasiswa. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan transformasi ekonomi NTT dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan. ***


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.