BPS NTT: Pengangguran Terbuka Naik Tipis, Kualitas Kerja Masih Jadi Tantangan

oleh -769 Dilihat
Tingkat Pengangguran Terbuka di Salah Satu Wilayah NTT. (Foto Istimewa)

Suarantt.id, Kupang-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis data terbaru ketenagakerjaan berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025. Kepala BPS Provinsi NTT, Mira Kale, dalam pemaparan virtual menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja di NTT mencapai 3,08 juta orang, meningkat sebanyak 20 ribu orang dibandingkan Februari 2024.

Namun demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) justru mengalami penurunan sebesar 0,96 persen poin dibanding tahun sebelumnya. “Meskipun jumlah angkatan kerja meningkat, penurunan TPAK menunjukkan bahwa sebagian penduduk usia kerja memilih tidak aktif di pasar tenaga kerja,” ujar Mira.

Dari total angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 mencapai 2,98 juta orang. Angka ini meningkat sekitar 12,58 ribu orang dibandingkan Februari 2024. Lapangan usaha yang mencatat peningkatan terbesar adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang bertambah sebanyak 89,01 ribu orang.

Namun, perkembangan di sektor formal menunjukkan tren sebaliknya. BPS mencatat hanya 0,76 juta orang atau 25,58 persen tenaga kerja yang bekerja di sektor formal, mengalami penurunan 0,25 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam hal kualitas pekerjaan, BPS juga mencatat kenaikan persentase setengah pengangguran sebesar 0,91 persen poin. Hal ini menandakan adanya peningkatan jumlah pekerja yang tidak bekerja secara penuh atau kurang jam kerja. Sebaliknya, pekerja paruh waktu mengalami penurunan sebesar 0,89 persen poin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 3,23 persen. Angka ini mengalami kenaikan tipis sebesar 0,06 persen poin dibandingkan Februari 2024.

“Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, tantangan di sektor ketenagakerjaan, terutama dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan menekan angka pengangguran terbuka, masih perlu mendapat perhatian serius,” tutup Mira. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.