Eksplorasi Geothermal: Di Antara Provit, People, dan Planet

oleh -114 Dilihat
Eddy Ngganggus. (Foto Istimewa)

Oleh Eddy Ngganggus

Suarantt.id, Kupang-Dalam perdebatan mengenai eksplorasi geothermal, baik yang mendukung maupun yang menentang, keduanya memiliki niat yang baik. Namun, untuk memahami niat tersebut, perlu ada rujukan yang jelas, baik secara teknis maupun etis. Rujukan ini bisa kita temukan dalam rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan para kepala negara pada KTT Bumi untuk pembangunan berkelanjutan. Hasil pertemuan tersebut dikenal dengan rumusan pilar 3P, yang meliputi Provit, People, dan Planet. Apa sebenarnya 3P ini? Mari kita simak bersama.

Menurut saya, perdebatan tentang geothermal ini berakar pada dua hal utama:

  1. Ketimpangan Pemahaman
  2. Ketimpangan Kepentingan

Saya tidak bermaksud menganggap bahwa kedua kubu, baik yang pro maupun kontra, kurang literasi. Namun, bisa jadi informasi terkait eksploitasi geothermal selama ini hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpisah. Hal ini pernah terjadi sebelumnya, seperti pada tahun 1972, ketika para pemimpin dunia mengalami perbedaan pandangan terkait pemanasan global akibat eksploitasi sumber daya alam. Mereka akhirnya sepakat dengan suatu prinsip dasar: “that which meets the needs of present generations without compromising the ability of future generations to meet their needs” (memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya).

Oleh karena itu, penolakan terhadap geothermal sebaiknya tidak terjadi hanya karena ketimpangan pemahaman. Jika hal ini terjadi, dialog dan pemahaman yang lebih baik dapat menjadi solusi. Begitu juga dengan ketimpangan kepentingan, yang masih bisa didiskusikan dan dicarikan jalan tengahnya. Kedua masalah ini bisa diatasi dengan menemukan titik temu pada satu hal utama: PENGENDALIAN risiko. Semua eksplorasi alam memiliki risiko, namun ada risiko yang sudah bisa dikendalikan dan ada yang belum. Fokus utama seharusnya adalah pada mitigasi risiko tersebut, sehingga risiko yang ada bisa diminimalkan atau bahkan dihilangkan.

BACA JUGA:  Tiga Hal Penting yang Terlewati dari Laporan RUPS Bank NTT

Jembatan Dialog 3P

Pada KTT Bumi di Johannesburg, Afrika Selatan, tahun 2002, para pemimpin dunia merekomendasikan penerapan gagasan 3P sebagai pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan. Ketiga pilar tersebut adalah Provit (Profit), People (Masyarakat), dan Planet (Planet).

Karena itu, dialog tentang eksplorasi geothermal mestinya adalah dialog yang mencakup tiga aspek utama ini: ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Saya menyarankan agar diskusi tentang geothermal tidak keluar dari tiga isu utama ini. Manusia membutuhkan kesejahteraan ekonomi yang baik, kesejahteraan sosial yang adil, serta lingkungan hidup yang sehat. Oleh karena itu, mari fokus pada tiga isu ini dan hindari pembahasan yang tidak relevan atau bisa memicu perpecahan. Jembatan dialog ini adalah 3P, yang telah menjadi titik temu perbedaan pandangan para pemimpin dunia terkait pembangunan berkelanjutan.

Dengan mengikuti paradigma pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan pada 3P ini, kita dapat memastikan adanya keadilan antar generasi, serta mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah di masa depan.

Rekomendasi

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengajukan beberapa rekomendasi:

  1. PENGENDALIAN Eksploitasi
    Pastikan adanya pengendalian eksploitasi geothermal yang jelas, yang tercatat dalam sebuah dokumen berupa roadmap mitigasi risiko yang disusun oleh perusahaan yang melakukan eksploitasi, dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Hal ini penting untuk memastikan bahwa eksploitasi dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab, dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan.
  2. Perubahan Preferensi dari Individu ke Publik
    Semua pihak perlu menggeser skala preferensi individu menuju preferensi publik melalui instrumen kebijakan publik yang jelas. Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya konflik dan biaya degradasi sosial, serta memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan mengutamakan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan kelompok tertentu.
BACA JUGA:  Merangkul Kebodohan

Dengan langkah-langkah ini, kita bisa membangun eksplorasi geothermal yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang adil dan menjaga kelestarian lingkungan. Mari kita bersama-sama mendorong pembangunan yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.