Gubernur NTT Tinjau Bendungan Temef, Dorong Pemanfaatan Optimal untuk Swasembada Pangan dan Pariwisata

oleh -116 Dilihat
Gubernur NTT Beri Arahan kepada Bupati dan Wabup TTS serta Instansi Terkait Pemanfaatan Bendungan Temef bagi Warga Setempat. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, So’e-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama rombongan bertolak ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Jumat (28/3/25) untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur NTT didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Iien Adriany; Plt. Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Benyamin Nahak; serta Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Oemboe Wanda.

Setibanya di lokasi Bendungan Temef, rombongan disambut langsung oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, dan Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten TTS. Turut hadir Kepala Satuan Kerja (Satker) Bendungan I Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Frengky Welkis. Prosesi penyambutan dilakukan secara adat Natoni oleh para Tetua adat setempat.

Sebelum meninjau langsung bendungan, Gubernur NTT mendengarkan pemaparan dari Frengky Welkis mengenai kondisi dan potensi pemanfaatan Bendungan Temef di dalam gedung kantor bendungan. Setelah itu, Gubernur bersama Bupati dan Wakil Bupati TTS menuju lokasi untuk melihat langsung kondisi debit air yang saat ini telah tertampung penuh.

Untuk diketahui, Bendungan Temef telah diresmikan oleh Presiden RI periode sebelumnya, Joko Widodo. Bendungan yang dibangun oleh PT Waskita Karya ini mencakup tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Oenino dan Desa Pane Utara di Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki di Kecamatan Polen. Bendungan ini memiliki panjang puncak 535 meter, tinggi 54,35 meter, luas genangan 297,78 hektare, dan mampu menampung air hingga 45,78 juta meter kubik.

Gubernur NTT menegaskan bahwa Bendungan Temef harus dimanfaatkan secara optimal, terutama untuk mendukung swasembada pangan serta dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi.

BACA JUGA:  Gubernur Melki Laka Lena Kenang Dedikasi Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang

“Pembangunan bendungan Temef harus dimaksimalkan dengan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, terutama para petani. Airnya harus dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah, sehingga mendukung swasembada pangan di NTT. Menteri Pertanian sendiri telah menetapkan daerah kita sebagai salah satu basis swasembada pangan karena sektor pertanian memiliki potensi besar yang harus kita optimalkan,” ujar Melki Laka Lena.

Selain sektor pertanian, Gubernur juga menyoroti potensi pengembangan sektor pariwisata dan energi melalui bendungan ini.

“Selain untuk pertanian, kita juga harus memanfaatkan keberadaan bendungan ini sebagai objek pariwisata serta pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Jika ini berjalan dengan baik, sektor UMKM masyarakat sekitar juga akan berkembang. Kita harus mulai melakukan persiapan dari sekarang agar tamu-tamu yang datang bisa menikmati keindahan Bendungan Temef, sekaligus menciptakan perputaran ekonomi di daerah ini,” jelasnya.

Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam mengoptimalkan infrastruktur yang telah dibangun guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.