Kejati NTT dan Korem 161/Wirasakti Perkuat Sinergi Pengamanan dan Penegakan Hukum di NTT

oleh -2916 Dilihat
Kajati NTT dan Danrem 161/Wirasakti serta Jajarannya Rapat Bersama. (Foto Humas Kejati NTT)

Suarantt.id, Kupang-Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Nusa Tenggara Timur, Zet Tadung Allo, S.H., M.H., menerima kunjungan resmi Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Brigjen TNI Joao Barreto Nunes, S.E., M.M., beserta jajaran di Kantor Kejati NTT pada Kamis (8/5/25).

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara TNI dan Kejaksaan dalam mendukung pengamanan serta penegakan hukum di wilayah NTT.

Turut mendampingi Danrem dalam kunjungan tersebut antara lain Kasi Intel Kasrem Letkol Inf Heri Krisnanto, Kasi Ops Kasrem Letkol Inf Hendry Ginting, serta Kepala Hukum Korem Mayor Chk Gatot Subur.

Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari surat resmi Kajati NTT No. B-1805/N.3/PMs.2/05/2025 yang membahas permintaan bantuan personel TNI guna memperkuat sistem keamanan internal di lingkungan Kejaksaan. Rencananya, 1 Satuan Setingkat Peleton (SST) yang terdiri dari 30 personel akan diperbantukan di Kejati NTT, serta 1 regu beranggotakan 10 personel akan disebar ke Kejaksaan Negeri di seluruh provinsi.

Dalam pernyataannya, Kajati NTT menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kejaksaan dan TNI, yang secara historis telah memiliki hubungan kuat dan strategis. “Sinergi ini bukan sekadar simbolik, tetapi menyangkut substansi penegakan hukum, terutama dalam perkara koneksitas yang melibatkan unsur sipil dan militer,” ujar Zet Tadung Allo.

Ia juga menggarisbawahi keberadaan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (Jampidmil) serta Asisten Pidana Militer (Aspidmil) di tingkat kejaksaan sebagai bentuk konkret penguatan koordinasi antara Kejaksaan dan TNI. Hal ini, lanjutnya, telah ditindaklanjuti melalui rapat virtual bersama Asisten Operasi (Asops) TNI, yang menekankan pentingnya dukungan keamanan dalam pelaksanaan tugas kejaksaan.

Lebih jauh, Kajati NTT menyoroti tantangan utama di daerah, yaitu kemiskinan dan korupsi, yang menurutnya saling berkaitan erat. Ia menyatakan bahwa pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama Kejati NTT karena dampaknya yang luas terhadap ketimpangan dan stabilitas sosial. “Korupsi adalah akar dari banyak persoalan di NTT, dan kami berkomitmen untuk memberantasnya secara sistematis dan berkelanjutan,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Danrem 161/Wirasakti menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif kerja sama tersebut. “Kami siap mendukung penuh pelaksanaan tugas kejaksaan, termasuk melalui penempatan personel di titik-titik strategis. Ini bagian dari komitmen TNI dalam menjaga stabilitas dan mendukung penegakan hukum,” ujar Brigjen Joao Barreto Nunes.

Menurutnya, kerja sama antara TNI dan Kejaksaan bukan hanya memperkuat keamanan, tetapi juga menciptakan sistem penegakan hukum yang lebih efektif dan berkeadilan. Ia berharap kolaborasi ini menjadi model sinergi antarlembaga yang dapat mempercepat pembangunan dan menjaga ketertiban di wilayah NTT.

Rapat koordinasi berlangsung lancar dan berakhir pada pukul 10.40 WITA dengan kesepakatan untuk memperkuat sinergi di berbagai lini, mulai dari pengamanan hingga pemberantasan korupsi.

Senam Pagi Bersama, Simbol Sinergi dan Kebersamaan

Sebagai kelanjutan dari pertemuan strategis tersebut, Jumat pagi (9/5), Kejati NTT dan Korem 161/Wirasakti menggelar kegiatan senam pagi bersama di halaman upacara Kejati NTT. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Kejati serta personel TNI dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan.

Senam pagi ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan simbol kekompakan dan solidaritas antara dua institusi negara. Para pejabat utama dari kedua instansi tampak berbaur langsung di barisan peserta, menunjukkan semangat kesetaraan dan kolaborasi dalam pelayanan publik.

Kegiatan ini juga menjadi ruang informal untuk mempererat hubungan antar-personel dan memperkuat komunikasi lintas instansi dalam menghadapi tantangan bersama, terutama dalam penegakan hukum dan pengamanan wilayah di NTT.

Melalui kerja sama strategis ini, Kejati dan TNI optimistis dapat menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan bebas dari korupsi, demi mewujudkan Nusa Tenggara Timur yang lebih maju dan sejahtera. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.