Suarantt.id, Kupang-Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina, Dolfus Tuames, menegaskan pentingnya pelestarian alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai upaya menjaga kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Dolfus, meskipun NTT memiliki kekayaan sumber daya air yang melimpah, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanaman pohon masih sangat rendah.
“Di NTT, kita kaya dengan potensi air, namun kesadaran untuk menanam pohon sangat rendah. Kami menyediakan anakan pohon yang dapat dibagikan kepada masyarakat. Dengan fasilitas dan dukungan dari pemerintah kabupaten dan desa, kami berharap masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan menanam pohon,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 24 Januari 2025.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
BPDAS Benain Noelmina aktif dalam program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang bertujuan melestarikan ekosistem hutan dan lahan, serta meningkatkan kualitas perairan darat dan mangrove. Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti rehabilitasi vegetatif, pembangunan kebun bibit rakyat (KBR) dan desa (KBD), hingga distribusi bibit produktif.
“Sejak beberapa tahun terakhir, kami telah melaksanakan berbagai proyek RHL di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) di NTT. Program ini tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Tiga Pilar Utama Pelestarian Alam
Dia menekankan pentingnya pendekatan yang berpusat pada tiga aspek utama: ekologis, ekonomi, dan sosial.
- Ekologis: Penanaman pohon bertujuan memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan kandungan air, serta mengurangi risiko erosi dan bencana alam seperti banjir.
- Ekonomi: Tanaman produktif, seperti pohon kayu-kayuan dan buah-buahan, memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat, khususnya petani.
- Sosial: Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dinilai penting untuk menciptakan sinergi berkelanjutan dalam pelestarian alam.
“Potensi NTT sangat bagus, namun tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir masyarakat yang masih terperangkap dalam kemiskinan. Kita harus menyadarkan mereka bahwa menanam pohon tidak hanya untuk melestarikan alam, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.
Penyediaan Bibit dan Dukungan Fasilitas
BPDAS menyediakan bibit tanaman produktif yang bermanfaat secara ekologis sekaligus berpotensi ekonomi, seperti bibit pohon buah-buahan untuk penghijauan. Bibit ini menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatan melalui usaha pertanian ramah lingkungan.
“Melalui kebun bibit rakyat dan desa, masyarakat dapat menanam pohon di lahan mereka sendiri. Ini adalah langkah nyata untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam pelestarian alam,” katanya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program pelestarian alam sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dengan dukungan anggaran dan fasilitas memadai, pemerintah daerah diharapkan mampu membantu masyarakat memaksimalkan potensi alam NTT.
“Fokus kami saat ini adalah tanaman yang berdampak ekonomi dan berbasis kebutuhan masyarakat. Dengan pendekatan ini, kami berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam semakin meningkat,” tutupnya. **




