Suarantt. id, Kupang-Dalam rangka memeriahkan HUT ke-139 Kota Kupang dan Hari Jadi ke-29 Kota Kupang sebagai daerah otonom, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, menggelar Pentas Budaya tingkat RT selama dua hari, yakni Rabu (23/4/25) dan Kamis (24/4/25).
Ketua Panitia, Melkianus Rihi, mengatakan bahwa kegiatan ini menampilkan ragam budaya khas NTT seperti Tarian Tebe, fashion show anak-anak, serta aksi nyata penanganan sampah. Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat setempat.
“Sebanyak 30 RT terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah, sementara 19 RT lainnya belum berpartisipasi. Namun kami berharap ke depan seluruh RT bisa terlibat aktif,” ungkap Melkianus.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kekayaan budaya yang dimiliki Kota Kupang harus menjadi kekuatan dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“NTT, khususnya Kota Kupang, sangat kaya akan budaya. Ke depan, kita akan gerakkan semua potensi budaya untuk memperkuat ekonomi berbasis UMKM. Even-even seperti ini harus menjadi agenda rutin, bukan hanya saat peringatan HUT Kota Kupang,” ujarnya.
Wali Kota juga menegaskan komitmen pemerintah untuk melayani masyarakat. “Kalau ada persoalan, silakan hubungi saya. Pemerintah itu tugasnya melayani, bukan memerintah,” tambahnya.
Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, turut memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa festival budaya maupun kegiatan religi memiliki dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.
“Perputaran ekonomi akan berkembang lewat kegiatan seperti ini, dan tentu akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). DPRD mendukung penuh, dan telah mengalokasikan anggaran pemberdayaan UMKM sebesar 10-15 persen dari APBD 2025,” jelasnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Anggota DPRD Provinsi NTT Marselinus A. Ngganggus, Anggota DPRD Kota Kupang, Muhammad Ramli, Asisten I Setda Kota Kupang Jefry Pelt, Lurah Oebufu Zeth Batmalo, serta tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Oebufu yang memadati lokasi acara.
Dengan semangat kolaborasi dan semarak budaya lokal, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kekayaan budaya NTT bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan mempererat persatuan di tengah masyarakat.***