Suarantt.id, Kefamenanu-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma mendampingi Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Komjen Pol. Makhruzi Rahman secara resmi membuka Jalur Aktivitas Lintas Batas Negara Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RI–RDTL) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan dan Postu Integrado Oesilo, bertempat di PLBN Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Kamis (10/4/2025).
Pembukaan perdana ini ditandai dengan penandatanganan dan pembacaan pernyataan bersama antara Komjen Pol. Makhruzi Rahman dan Presidente Autoridade Raeoa RDTL, Dr. Rogerio Tiago Fatima Lobato, dilanjutkan pemukulan gong serta pelepasan perdana perlintasan orang dan barang antar dua negara.
Dalam sambutannya, Wagub Johni menegaskan pentingnya PLBN Napan sebagai simbol kedaulatan dan penggerak utama pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.
“Provinsi NTT sebagai garda terdepan Indonesia bukan hanya benteng kedaulatan, tapi juga ujung tombak ekonomi dan wajah persahabatan antarbangsa. Kita punya tanggung jawab besar demi kejayaan bangsa dan kebangkitan ekonomi di kawasan Timur,” ungkap Johni.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur perbatasan seperti PLBN akan mendukung konektivitas, meningkatkan perdagangan lintas batas, membuka lapangan kerja, serta memperkuat keamanan dan pengawasan terhadap tindak kejahatan lintas negara.
Johni juga menyampaikan harapan agar PLBN lainnya seperti Oepoli di Kabupaten Kupang, Haumeniana di TTU, dan Turiskain di Kabupaten Belu segera mendapat perhatian dan percepatan pembangunan dari Pemerintah Pusat.
Sementara itu, Sekretaris BNPP RI Komjen Pol. Makhruzi Rahman membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri RI sekaligus Kepala BNPP RI, Tito Karnavian. Ia mengungkapkan bahwa kesepakatan pembukaan jalur perbatasan telah dicapai sebelumnya pada 7 Maret 2025 antara BNPP RI dan otoritas Timor Leste.
“PLBN Napan dan Oesilo diharapkan tumbuh seperti PLBN lainnya. Ini komitmen awal untuk memperlancar arus orang dan barang. Kita punya 15 PLBN, dan empat di antaranya berada di NTT. Sinergi ini penting untuk meningkatkan ekonomi dan konektivitas antarwilayah,” jelas Makhruzi.
Presidente Autoridade Raeoa RDTL, Dr. Rogerio Lobato juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara kedua negara.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur NTT dan Sekretaris BNPP RI. Semoga pembukaan ini mempererat hubungan persaudaraan dan mendorong pengembangan ekonomi kawasan perbatasan,” katanya.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo turut menyambut positif pembukaan PLBN Napan. Ia menilai keberadaan PLBN ini sangat strategis, baik untuk pertahanan maupun peningkatan ekonomi lokal.
“Manfaatnya sudah dirasakan sejak awal pembangunan. Kami akan dorong multiplier effect bagi masyarakat, termasuk pengembangan sektor pariwisata dan pemberdayaan UMKM. Masyarakat juga diimbau tidak lagi menggunakan jalur ilegal,” tegas Yosep.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Postu Integrado Oesilo sebagai bagian dari rangkaian pembukaan jalur lintas batas RDTL-RI.
Turut hadir dalam acara ini jajaran pejabat dari kedua negara, antara lain Direktur Manajemen Risiko Anes Doni, Kepala Kanwil Dirjen Imigrasi NTT Arvin Gumilang, Wakil Bupati Belu Vicente Hornai Gonzalves, Ketua DPRD TTU Hendrikus F. Bana, serta tokoh masyarakat setempat. ***





