Suarantt.id, Waingapu-Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur terus mendorong sinergi strategis dengan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kunjungan kerjanya ke wilayah Sumba pada 16-17 April 2025, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, melakukan serangkaian audiensi dan kegiatan lapangan bersama kepala daerah dari tiga kabupaten di Pulau Sumba: Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Timur.
Di Kabupaten Sumba Barat, audiensi berlangsung di rumah jabatan Bupati dan diterima langsung oleh Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade.
Dalam pertemuan tersebut dibahas potensi sejumlah komoditas unggulan seperti porang, cengkeh, kopi, dan jambu mete yang dinilai mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. “Terdapat potensi beberapa komoditas unggulan di Kab. Sumba Barat yang memerlukan sinergi dengan berbagai pihak,” ujar Bupati Dade.
Audiensi ini turut dihadiri oleh Asisten I, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Barat, serta perwakilan Pimpinan Bank NTT.
Melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Sumba Barat Daya, sinergi antara BI dan pemerintah daerah diwujudkan dalam kegiatan panen raya padi di Desa Karang Indah, sebagai hasil nyata dari koordinasi dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Panen ini dihadiri oleh Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Wulla, dan Wakil Bupati Dominikus Rangga Kaka. Pada kesempatan yang sama, turut diresmikan kebun percontohan kakao yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Timor Mitra Niaga untuk mendampingi petani meningkatkan kualitas produksi dan nilai ekonomi komoditas lokal.
Sementara di Kabupaten Sumba Timur, sinergi difokuskan pada penguatan potensi ekonomi lokal dan ketahanan pangan. Dalam High Level Meeting (HLM) TPID – TP2DD yang dipimpin Bupati Umbu Lili Pekuwali di Waingapu, berbagai langkah konkret dicanangkan. “Ada berbagai hal relevan dalam menopang perekonomian kita, mulai dari membangun lumbung pangan secara swadaya, urban farming, hingga gerakan membeli hasil komoditi petani oleh ASN dan masyarakat mampu secara finansial,” ungkap Bupati Pekuwali.
Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, menegaskan pentingnya penguatan ekonomi daerah di tengah ketidakpastian global. Dalam paparannya, ia menyampaikan tiga fokus sinergi BI dengan TPID dan TP2DD Sumba Timur: menjaga inflasi di kisaran 2,5±1 persen, memperkuat ketahanan pangan termasuk optimalisasi potensi perikanan yang baru termanfaatkan 29% persen, serta mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui digitalisasi transaksi pemerintah.
“Stabilitas ekonomi daerah harus dibangun dari bawah dengan memperkuat produktivitas sektor pangan dan pengelolaan fiskal daerah yang lebih efisien dan transparan,” tegas Agus dalam pertemuan tersebut.
Hasil HLM menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis sebagai arahan bagi pemangku kepentingan di Sumba Timur untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan. ***