Suarantt.id, Waingapu-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke PT. Muria Sumba Manis (MSM), perusahaan perkebunan tebu dan pengolahan gula terkemuka di Sumba Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan sektor industri gula dan memastikan kualitas serta keberlanjutan produk yang dihasilkan oleh MSM.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi MSM yang telah berperan besar dalam perekonomian lokal Sumba Timur. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Kami berharap MSM terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memberi dampak nyata bagi perekonomian daerah serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumba Timur dan NTT, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sumba Timur,” ujarnya.
Gubernur Melki juga mengungkapkan dukungannya terhadap MSM agar dapat menjadi salah satu pabrik gula terbesar di Indonesia yang tidak hanya menjadi kebanggaan Sumba Timur, tetapi juga kebanggaan Indonesia.
Mewakili manajemen MSM, Syahgraha menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah, termasuk Gubernur NTT, Bupati Sumba Timur, serta anggota DPR RI dan Forkompimda Sumba Timur. Ia mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut memberikan semangat baru bagi perusahaan untuk terus berkomitmen memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Syahgraha juga menjelaskan bahwa MSM terus memperkuat investasinya di sektor perkebunan tebu dan pengolahan gula di Sumba Timur, dengan mengembangkan kebun tebu seluas 4.400 hektar dan mengoperasikan pabrik gula dengan kapasitas 600 ton per hari. MSM telah menciptakan lebih dari 3.500 lapangan pekerjaan, dengan lebih dari 90% tenaga kerja berasal dari Sumba Timur.
Selain fokus pada aspek produksi, MSM juga menjalankan program lingkungan yang bernama Program Hijau Manise, dengan menanam lebih dari 20.396 pohon di lahan seluas 155 hektar. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis dan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
MSM turut berperan besar dalam mendukung Kabupaten Sumba Timur untuk keluar dari kategori daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sesuai dengan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 490 Tahun 2024.
Sebagai penutupan, Syahgraha menyampaikan, “Kami percaya keberlanjutan tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, sosial yang harmonis, dan ekonomi yang lestari.”
PT. Muria Sumba Manis adalah perusahaan yang fokus pada pengembangan industri perkebunan tebu dan pengolahan gula di wilayah Indonesia Timur. MSM mulai beroperasi pada akhir tahun 2021 dan berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui prinsip “Grow in Harmony”, yang menekankan keberlanjutan dan praktik ramah lingkungan dalam setiap tahap operasionalnya. ***





