Suarantt.id, Kupang-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Lili di Kelurahan Camplong 1, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Alexon Lumba.
Setibanya di lokasi, Johni Asadoma disambut dengan prosesi adat dan dikalungi kain adat Timor oleh Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, beserta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Kupang. Setelah itu, ia langsung meninjau kondisi pasar, termasuk bangunan baru yang telah selesai dibangun sejak 2019 dengan anggaran lebih dari Rp 5 miliar, namun hingga kini belum difungsikan secara optimal.
Gedung Pasar Baru Belum Berfungsi Maksimal
Dalam dialog dengan Pdt. Jamers Hetmina, pengelola Pasar Lili, terungkap bahwa gedung baru tersebut sempat difungsikan, tetapi hanya bertahan kurang dari dua pekan. Penyebabnya adalah sepinya pembeli, yang membuat para pedagang memilih kembali ke lokasi lama.
“Pada minggu pertama sempat ramai, tetapi karena pembeli sedikit, pedagang akhirnya memilih untuk tidak berjualan di sini lagi,” ungkap Jamers Hetmina.
Menanggapi hal ini, Wagub Johni menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, aset yang dibangun dengan anggaran besar seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Kalau dibangun tapi tidak dimanfaatkan, ini sangat disayangkan. Ini anggaran besar, kalau terbengkalai, kita bisa gunakan untuk hal lain. Saya minta agar Pemkab Kupang, pengelola pasar, dan para pemangku kepentingan duduk bersama mencari solusi agar gedung ini bisa kembali beroperasi dengan baik,” tegas Johni.
Johni juga menegaskan bahwa dirinya bersama Gubernur Melki Laka Lena berkomitmen untuk mengoptimalkan kontribusi setiap aset daerah guna mendukung program pemerintah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pasar ini adalah sumber penghasilan. Jika dikelola dengan baik, perputaran ekonomi di sini akan lebih baik, PAD meningkat, dan kesejahteraan pedagang juga akan meningkat,” tambahnya.
GMIT Apresiasi Pemerintah, Pendapatan Pasar Meningkat
Sementara itu, Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Blegur, menyampaikan bahwa sejak pengelolaan Pasar Lili dilakukan oleh GMIT Betel Lili melalui kerja sama dengan Pemkab Kupang pada 2023, pendapatan daerah dari pasar ini meningkat secara signifikan.
“Pendapatan bersih yang kami berikan kepada pemerintah daerah mencapai Rp 1,6 miliar dalam dua tahun terakhir. Ini dua kali lipat dibandingkan sebelum GMIT mengelola pasar ini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa GMIT saat ini tidak hanya bergerak dalam pelayanan spiritual, tetapi juga berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengelola pasar ini dengan prinsip transparansi dan kejujuran demi kepentingan masyarakat. Bahkan, limbah kotoran hewan di pasar ini kami olah menjadi pupuk bernilai ekonomi,” jelasnya.
Pemkab Kupang Siapkan Relokasi Pedagang
Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, menyatakan bahwa pihaknya telah membahas pemanfaatan kembali gedung baru Pasar Lili bersama jajaran pimpinan perangkat daerah. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah merelokasi pedagang ke gedung baru serta menata kembali parkir guna mengatasi kemacetan.
“Minggu depan, kami akan mulai relokasi kembali para pedagang ke gedung baru. Penataan parkir juga akan kami atur agar tidak mengganggu lalu lintas, termasuk meningkatkan kebersihan fasilitas pasar seperti toilet,” ungkap Aurum.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan gedung baru Pasar Lili dapat kembali difungsikan secara optimal, sehingga pasar ini dapat berkontribusi lebih besar bagi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. ***





