Wakil Wali Kota Kupang Tegaskan Komitmen Tangani Sampah Melalui Edukasi Anak Sekolah

oleh -940 Dilihat
Wawali Kupang Pose Bersama Siswa-siswi dan Para Guru SDK Assumpta Kupang. (Foto Prokompim Kota Kupang)

Suarantt.id, Kupang-Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam menangani persoalan sampah dengan pendekatan edukatif, khususnya kepada generasi muda. Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pemilahan Sampah yang digelar Yayasan PLAN International Indonesia bersama SDK St. Maria Assumpta pada Jumat (9/5/25).

Dalam sambutannya, Serena menjelaskan pentingnya memilah sampah berdasarkan jenis dan warna tempat sampah—merah untuk limbah berbahaya, kuning untuk anorganik, dan hijau untuk sampah organik. Ia juga memperkenalkan konsep rekening bank sampah sebagai solusi kreatif dan mendidik dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.

“Kalau adik-adik setor sampah ke bank sampah, nanti masuk ke rekening sekolah dan bisa dipakai untuk beli keperluan sekolah, seperti buku tulis, pensil, sepatu, atau tas. Tidak perlu selalu minta dari orang tua, kita bisa belajar mandiri dari sekarang,” ungkapnya di hadapan para siswa.

Serena mengapresiasi SDK St. Maria Assumpta yang telah menjalin kerja sama dengan Bank Sampah Mutiara Timor sejak Januari 2024. Menurutnya, inisiatif ini membuktikan bahwa edukasi lingkungan dapat dimulai dari sekolah.

Pemerintah Kota Kupang, lanjutnya, melalui Satgas Penanganan Sampah telah menyusun roadmap pengelolaan sampah yang melibatkan sekolah, rumah ibadah, komunitas, dan bank sampah. Edukasi seperti ini akan diterapkan secara menyeluruh dari tingkat TK hingga SMP yang berada di bawah kewenangan Pemkot Kupang.

Ia juga menegaskan rencana penginstruksian pembentukan rekening bank sampah di seluruh sekolah negeri serta mendorong siswa membuka rekening sendiri untuk menabung hasil pemilahan sampah. “Penanganan masalah sampah membutuhkan kolaborasi semua pihak. Kami mohon kerja sama para guru untuk menanamkan nilai cinta lingkungan kepada anak-anak,” tegasnya.

BACA JUGA:  Fraksi Demokrat Kritik Keras Target RPJMD NTT 2025-2029: Terlalu Normatif, Minim Transformasi

Acara ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, yang mengakui tantangan guru dalam mengajarkan pentingnya memilah sampah, karena sering kali bertentangan dengan kebiasaan di rumah. Meski demikian, ia optimis dengan berbagai program Pemkot, seperti lomba kebersihan dan edukasi berkelanjutan.

“Kebersihan dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat. Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Ani Talan selaku Provincial Coordinator NTT Water for Women (WfW) Plan Indonesia, memberikan apresiasi atas keberhasilan SDK St. Maria Assumpta dalam menerapkan sistem pemilahan sampah sejak tahun lalu.

“Sekolah ini dapat menjadi agen perubahan bagi sekolah-sekolah lain dalam hal pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain CEO Bank Sampah Mutiara Timor Melsi Mansula, Project Manager Inclusive Recycling Indonesia dr. Lydia Francisca, serta para guru dan siswa SDK St. Maria Assumpta Kupang. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.