Suarantt.id, Kupang-Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, menerima audiensi dari perwakilan Indonesia Education Promoting Foundation (IEPF) Kota Kupang di ruang kerjanya pada Senin (26/5/25). Pertemuan ini membahas perkembangan implementasi program pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar serta peluang kolaborasi lebih lanjut.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami; Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Oktovianus Naitboho; Ketua IEPF Yasunobu Kuboki; Asisten Bisnis Lokal IEPF Ayu Putri Lestari; serta Koordinator IEPF Kota Kupang, Karolina Theodora Bokilia.
Dalam pemaparannya, Ayu Putri Lestari menjelaskan bahwa IEPF saat ini telah menjalankan program edukasi lingkungan di 12 sekolah dasar di Kota Kupang. Program ini menekankan pentingnya pemilahan sampah dan daur ulang sederhana yang melibatkan siswa dan guru secara aktif.
“Anak-anak sudah mulai memilah sampah di lingkungan sekolah. Mereka membuat tempat sampah dari barang bekas dan menggunakannya setiap hari. Guru-guru juga aktif menyampaikan informasi ini saat apel pagi. Pembelajaran kami lakukan secara interaktif dengan buku digital, video, dan permainan edukatif,” ungkap Ayu.
IEPF berharap dukungan Pemerintah Kota Kupang dapat semakin diperkuat, terutama karena pendidikan lingkungan hidup telah ditetapkan sebagai muatan lokal yang mulai diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang.
Wakil Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara IEPF dan Dinas Pendidikan. Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam menanamkan pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan sejak usia dini.
“Pendidikan lingkungan kini kami tetapkan sebagai muatan lokal karena kami percaya, karakter harus dibentuk sejak dini,” ujar Serena. Ia juga membagikan pengalamannya saat mengunjungi Jepang, di mana anak-anak sudah diajarkan disiplin dan menjaga kebersihan lingkungan sejak kecil.
“Kupang juga bisa seperti itu. Kita mulai dari hal sederhana seperti memilah sampah organik dan non-organik,” tambahnya.
Serena juga mengungkapkan bahwa Pemkot Kupang sedang mendorong kerja sama dengan bank sampah di sekolah. Lewat program ini, siswa bisa menabung hasil pemilahan sampah untuk membeli perlengkapan sekolah.
“Konsep tabungan sampah ini sangat mendidik. Tidak hanya mengajarkan kebersihan, tapi juga menanamkan nilai ekonomi dan kemandirian,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Serena memperkenalkan Yayasan Belajar untuk Indonesia atau Komunitas Timur Belajar, yang ia dirikan untuk mendukung renovasi sekolah, bantuan pendidikan, dan kerja sama internasional.
“Jika ke depan ada peluang kerja sama dengan lembaga dari Jepang melalui IEPF, tentu itu akan sangat positif dalam memperkuat sistem pendidikan di Kota Kupang,” tutupnya. ***