Wali Kota Kupang Duduk Lesehan Bersama Awak Kebersihan, Paparkan Road Map Pengelolaan Sampah

oleh -2573 Dilihat
Wali Kota Didampingi Wawali Kota Kupang dan Awak Kebersihan Berdiskusi Soal Road Map Pengelolaan Sampah. (Foto Protokol dan Pimpinan Kota Kupang)

Suarantt. id, Kupang-Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota, Serena Cosgrova Francis, duduk lesehan bersama para awak kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang dalam sebuah diskusi terbuka di Lapangan Kantor Wali Kota, Rabu (16/4/25). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota memaparkan roadmap pengelolaan sampah sebagai bagian dari strategi penanganan lingkungan kota secara berkelanjutan.

Hadir dalam diskusi tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, sejumlah pimpinan perangkat daerah teknis, serta para camat se-Kota Kupang.

Dalam arahannya, Wali Kota menegaskan pentingnya penyelarasan visi dan semangat kerja antar seluruh awak kebersihan. Ia menyatakan bahwa strategi jangka pendek penanganan sampah dalam 100 hari telah disusun dan mulai diimplementasikan secara bertahap. “Hari ini saya kumpulkan semua untuk menyamakan pemahaman. Jangan ada yang bekerja di luar kerangka yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Salah satu fokus utama adalah pemetaan ulang titik timbulan dan tumpukan sampah, baik resmi maupun ilegal, serta optimalisasi Intermediate Storage Management di tingkat kecamatan dan kelurahan. Pemerintah juga mendorong sistem pemilahan sampah dari rumah tangga dengan tiga kategori: hijau untuk sampah organik, kuning untuk anorganik, dan merah untuk limbah berbahaya.

Pemkot Kupang telah menyiapkan distribusi 1.300 kontainer plastik besar ke tingkat RT, di mana 200 unit sudah tersedia melalui kolaborasi dengan komunitas dan pelaku usaha. Sampah dari RT akan dikumpulkan ke kontainer besi di kelurahan yang ditempatkan jauh dari permukiman padat.

Untuk mendukung sistem ini, Wali Kota menekankan pentingnya jadwal pengangkutan yang tertib dan disiplin. “Kalau tidak diangkut setiap hari, sampah meluber dan itu menimbulkan keluhan,” tegasnya.

BACA JUGA:  Wali Kota Kupang Dorong Pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai Terobosan Pemberantasan Korupsi

Langkah strategis lainnya adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan. TPST akan dilengkapi dengan mesin pencacah plastik, alat pengolah sampah organik menjadi pupuk dan maggot, serta sistem conveyor untuk pemilahan. Fasilitas ini juga akan menjadi pusat koordinasi bank sampah dengan sistem harga dasar yang transparan.

Pemkot turut mempersiapkan armada dan infrastruktur pendukung seperti truk armroll, motor listrik, 68 kontainer besi di zona rawan sampah liar, CCTV, papan jadwal pengangkutan, dan sistem pemantauan real-time via aplikasi digital.

Sanksi tegas juga disiapkan bagi pelanggaran, termasuk denda, kerja sosial, dan pencantuman identitas pelanggar di media sosial sebagai efek jera.

Di samping menciptakan kota yang bersih, program ini diharapkan membuka lapangan kerja baru dan memberdayakan pemulung serta masyarakat sekitar TPST.

Wakil Wali Kota Serena Cosgrova Francis dalam kesempatan itu menyampaikan komitmen untuk memberikan insentif tambahan kepada para awak kebersihan, serta memastikan kesejahteraan mereka setara dengan pekerjaan yang dilakukan.

Wali Kota juga mengumumkan rencana pemeriksaan kesehatan rutin bagi para petugas kebersihan sebagai bentuk perhatian atas risiko kerja mereka.

Dalam sesi diskusi terbuka, salah satu petugas kebersihan menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan mengusulkan pembangunan Kantor UPTD Pertamanan di Taman Nostalgia.

Menutup diskusi, dr. Christian memperkenalkan program unggulan bertajuk “Besti Beruntung” (Bebas Sampah, Pasti Berubah, Untung), yang menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam pengelolaan sampah. Ia juga memperkenalkan layanan Call Center pengaduan berbasis AI dan solusi pemrosesan bangkai hewan serta ranting pohon menggunakan teknologi maggot.

“Jika ingin pergi cepat, berjalanlah sendiri. Jika ingin pergi jauh, berjalanlah bersama-sama,” ujar Wali Kota mengakhiri diskusi dengan peribahasa bermakna kolaboratif. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.