Wali Kota Kupang Hadiri Prosesi Paskah Pemuda GMIT 2025: “Damai dari NTT untuk Indonesia”

oleh -546 Dilihat
Wali Kota Kupang dan Forkopimda Turut Serta dalam Prosesi, Bahkan Ikut Ambil Bagian dalam Atraksi Memikul Salib. (Foto Prokompim Kota Kupang)

Suarantt.id, Kupang-Ribuan masyarakat Kota Kupang memadati halaman Gereja GMIT Kota Kupang dalam acara penerimaan peserta Prosesi Paskah Pemuda GMIT Tahun 2025, Senin (21/04/25).

Kegiatan yang mengusung tema “Damai dari NTT untuk Indonesia: City of Love and Harmony” ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo.

Hadir pula dalam momen tersebut Ketua DPRD Kota Kupang Richard Elvis Odja, Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol. Aldinan R.J.H. Manurung jajaran Forkopimda, Ketua Panitia Yeskiel Loudoe, Wakil Ketua Sinode GMIT Pdt. Saneb Yohanis Ena Blegur, serta para pendeta, tokoh agama, pemuda GMIT, dan masyarakat umum.

Prosesi pawai Paskah menempuh dua etape, dimulai dari GMIT Jemaat Anugerah Naikoten dan GMIT Jemaat Koinonia, dan berakhir di GMIT Kota Kupang. Nuansa khidmat dan semangat persaudaraan tampak menyatu dalam setiap langkah peserta prosesi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Sinode GMIT yang telah memberi ruang kepada kaum muda untuk menyelenggarakan kegiatan rohani berskala besar ini.

“Ini bukti bahwa orang muda mampu melayani melalui aksi nyata dalam kegiatan positif seperti hari ini. Ini bukan sekadar pawai, tapi bentuk wisata rohani yang menggabungkan iman, budaya, ekonomi, dan pariwisata,” ungkap Wali Kota.

Ia juga mengusulkan agar prosesi Paskah dijadikan event tahunan yang lebih meriah dan di masa mendatang ditambah dengan pawai Natal sebagai wujud perayaan iman dan harmoni antarumat beragama.

Christian menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang siap mendukung secara penuh penyelenggaraan kegiatan positif seperti ini, termasuk kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM.

“Jika di Flores ada Semana Santa, maka di Kupang kita punya Prosesi Paskah. Ini bisa menjadi daya tarik wisata religi, bahkan menarik wisatawan mancanegara,” tambahnya.

BACA JUGA:  Gereja Katedral Kristus Raja Kupang Rayakan Misa Imlek: Perpaduan Iman dan Budaya

Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Wali Kota menekankan pentingnya semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, gereja, dan masyarakat. Ia mengutip pepatah Latin, “Ubi Concordia Ibi Victoria” — di mana ada persatuan, di situ ada kemenangan.

Di akhir sambutannya, Wali Kota mengimbau seluruh peserta dan masyarakat untuk menjaga kebersihan selama kegiatan berlangsung. Ia menegaskan bahwa Pemkot tengah menyusun roadmap penanganan sampah dengan fokus pada pengelolaan dari sumbernya.

“Petugas kebersihan kami terbatas. Saya minta tolong agar sampah dibuang di tempatnya masing-masing. Kebersihan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Prosesi diakhiri dengan penyalaan ribuan lilin oleh panitia dan peserta sebagai simbol terang Kristus dalam kegelapan, disertai nyanyian rohani yang menggetarkan suasana. Wali Kota dan Forkopimda turut serta dalam prosesi, bahkan ikut ambil bagian dalam atraksi memikul salib, berbaur dengan para pemuda dan masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.