Ekonomi NTT Melesat, Inflasi Terkendali: Buah Kolaborasi Gubernur Melki dan Bank Indonesia

oleh -94 Dilihat
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena Rapat Bersama Bank Indonesia NTT. (Foto Istimewa)

Suarantt.id, Kupang-Suasana Ruang Lasiana di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Kamis (16/10/2025) terasa hangat dan penuh semangat. Para pejabat pemerintah daerah, ekonom, dan akademisi berkumpul, menyimak paparan yang menandai arah baru bagi perekonomian NTT. Di tengah ruang itu, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena tampil dengan pesan sederhana namun kuat: “Pertumbuhan ekonomi harus berarti kesejahteraan bagi rakyat.”

Kata-kata itu menggema di antara hadirin, mencerminkan filosofi kepemimpinan Melki yang menekankan kolaborasi dan keseimbangan antara pembangunan dan pemerataan, antara pertumbuhan dan kendali harga.

Sinergi Pemerintah dan BI untuk Ekonomi yang Tangguh

Pertemuan tersebut bukan sekadar forum teknis, melainkan simbol kuat dari sinergi antara Pemerintah Provinsi NTT dan Bank Indonesia. Gubernur Melki bersama Kepala Perwakilan BI NTT, Adidoyo Prakoso, membahas arah perekonomian dan inflasi daerah, meneguhkan komitmen bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik harus sejalan dengan pengendalian harga kebutuhan pokok.

Kita telah melewati tiga triwulan pertama dengan capaian yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi kita mencapai kisaran 4,88 hingga 5,44 persen. Tantangan ke depan adalah menjaga agar pengungkit- pengungkit utama ini tetap terpelihara dan memberi manfaat inklusif bagi seluruh masyarakat,” ujar Gubernur Melki dalam arahannya.

Bagi Melki, angka pertumbuhan bukanlah sekadar data statistik, tetapi cerminan denyut kehidupan rakyat. Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dari pemerintah daerah, BI, hingga BPS agar kebijakan ekonomi benar-benar menyentuh lapisan bawah masyarakat.

Pertanian dan Pariwisata Jadi Motor Penggerak

Data yang dipaparkan menunjukkan arah positif: sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi NTT sepanjang 2025. Di tengah tekanan global, ekonomi daerah tetap tangguh.

BACA JUGA:  BI NTT dan PLN Lanjutkan Kerja Sama Co-Firing PLTU Bolok hingga 2030

Konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi menunjukkan tren penguatan. Ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian NTT di tengah tantangan global,” jelas Adidoyo Prakoso, Kepala Perwakilan BI NTT.

Menurutnya, optimisme ini menjadi modal penting untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi produktif di daerah. BI NTT memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa menembus 5 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan awal.

Inflasi Terkendali, Stabilitas Terjaga

Tak hanya soal pertumbuhan, NTT juga mencatat keberhasilan lain: inflasi tetap terkendali. Pada triwulan III 2025, inflasi NTT tercatat sebesar 2,3 persen (yoy)  masih berada dalam rentang sasaran nasional.

Ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi daerah berjalan efektif,” kata Adidoyo.
Meski demikian, ia mengingatkan masih ada kabupaten dengan inflasi relatif tinggi, seperti Kabupaten Alor yang mencapai 3,90 persen, akibat kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai, bawang merah, dan ikan.

Untuk mengatasinya, BI bersama Pemprov NTT mendorong langkah-langkah strategis: memperkuat distribusi pangan antarwilayah, meningkatkan stok bahan pokok, dan mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Pertumbuhan yang Berkeadilan

Dalam forum tersebut, Gubernur Melki berulang kali menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus bersifat inklusif.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti jika masyarakat kecil tidak ikut menikmatinya. Kita ingin pertumbuhan yang berkeadilan, yang mengangkat semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat sektor pertanian berbasis teknologi dan memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Bagi Melki, NTT memiliki kekayaan alam yang melimpah dari laut hingga lahan kering yang bisa menjadi penggerak utama ekonomi jika dikelola dengan inovasi dan kolaborasi.

Kolaborasi Jadi Kunci

BACA JUGA:  DPRD NTT Dukung Gubernur Punya Juru Bicara: Harus Kompeten dan Paham Bahasa Publik

Menutup pertemuan, Gubernur Melki memberikan apresiasi kepada BI, BPS, dan seluruh pemangku kepentingan yang terus menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Ekonomi NTT menunjukkan arah positif, tapi kita tidak boleh lengah. Kita harus terus bekerja sama memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga berarti peningkatan kesejahteraan rakyat di seluruh kabupaten dan kota,” ujarnya.

Nada optimisme itu juga disambut BI dengan langkah-langkah nyata — dari penguatan konsumsi rumah tangga, peningkatan produktivitas pertanian, hingga digitalisasi keuangan daerah.

Bagi Melki, kolaborasi adalah kunci. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, begitu pula BI. Hanya dengan sinergi, NTT bisa memastikan bahwa pertumbuhan yang dicapai bukan hanya angka di atas kertas, tetapi nyata terasa di dapur rakyat.

Dari ruang rapat hingga ladang-ladang di pedesaan, kerja sama antara Pemerintah NTT dan Bank Indonesia terus menyalakan harapan bahwa ekonomi yang tumbuh adalah ekonomi yang berpihak pada rakyat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.