Gubernur Melki: Setelah Bangun Gereja yang Indah, Saatnya Membangun Gereja yang Hidup

oleh -14 Dilihat
Gubernur NTT Didampingi Pimpinan SKPD Hadiri Acara Ibadah Pentahbisan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Lahairoi Oebifai di Kabupaten Kupang. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Oelamasi-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri Ibadah Pentahbisan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Lahairoi Oebifai di Desa Oenoni, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, pada Minggu (26/10/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas selesainya pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat Lahairoi Oebifai yang dinilainya sebagai hasil kerja keras, ketekunan, dan iman jemaat selama lebih dari dua dekade.

“Kita berdiri di rumah Tuhan yang indah ini bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena kasih dan penyertaan Tuhan yang bekerja melalui jemaat-Nya. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 127:1 ‘Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.’ Firman ini menjadi dasar bagi kita untuk terus menaruh Tuhan di pusat segala karya,” ujar Gubernur Melki.

Ia menegaskan bahwa keindahan gereja tidak hanya diukur dari kemegahan bangunannya, tetapi dari kehidupan iman, kasih, dan karakter jemaat yang menjadi terang bagi masyarakat.

“Setelah membangun rumah ibadah yang megah, tantangan berikutnya adalah membangun gereja yang hidup, yaitu keluarga dan pribadi kita masing-masing. Gereja bukan hanya tempat beribadah, tetapi ruang untuk menumbuhkan kasih, iman, dan karakter,” tegasnya.

Melki Laka Lena mengajak seluruh jemaat menjadikan momentum pentahbisan ini sebagai perayaan iman sekaligus panggilan untuk memperkuat tanggung jawab sosial Gereja. Ia menilai, peran Gereja sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah, terutama dalam hal pembinaan moral dan pendidikan karakter generasi muda.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyinggung sejumlah persoalan sosial di NTT, seperti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi di kalangan pelajar serta meningkatnya kasus HIV/AIDS pada usia produktif. Menanggapi hal itu, Pemerintah Provinsi NTT, kata dia, tengah menyiapkan kebijakan Jam Belajar dan Jam Ibadah Keluarga setiap pukul 17.30-19.00 WITA (kecuali hari Sabtu) untuk mengembalikan fungsi keluarga sebagai tiang utama pendidikan dan pembinaan iman anak-anak.

“Kami menyiapkan tiga tungku penguatan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat, melalui kolaborasi tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan sampai tingkat RT/RW. Semua harus bergerak bersama memperkuat pendidikan moral dan karakter anak. Kita dorong keluarga menjadi benteng pertama dan terakhir bagi anak,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena berharap Gedung Kebaktian Jemaat Lahairoi Oebifai menjadi pusat pertumbuhan rohani dan pelayanan bagi jemaat serta masyarakat sekitar.

Peresmian gedung kebaktian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Samuel Pandie. Dalam suara gembalanya, Pdt. Samuel mengangkat kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian, di mana kata “baik” disebut tujuh kali menggambarkan kesempurnaan dan keteraturan ciptaan Tuhan yang saling melengkapi.

“Di momen Bulan Keluarga ini, umat diajak untuk saling melengkapi sebagai ciptaan Tuhan,” ujar Ketua Sinode GMIT itu.

Ia juga menyoroti meningkatnya keterlibatan anak muda dalam berbagai kasus sosial dan moral, serta pentingnya peran keluarga dan Gereja sebagai teladan hidup.

“Keluarga adalah pusat dari segala hal, sementara Gereja harus menjadi rumah yang terbuka bagi semua orang. Kita bersyukur karena kasih setia Tuhan terus memampukan Gereja untuk menjadi berkat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Pdt. Samuel mengajak seluruh jemaat GMIT untuk menyambut perayaan Bulan Lingkungan Hidup pada November mendatang dengan aksi nyata menjaga alam. Sinode GMIT, katanya, menargetkan penanaman 50 ribu anakan pohon Asam dan Kopi di Pulau Semau dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

“Mari kita jaga bumi dan lingkungan kita sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Selamat ulang tahun dan selamat merayakan makna bergereja yang sejati dalam kebersamaan,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Alexon Lumba; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Mahadin Sibarani; unsur Forkopimda Kabupaten Kupang; serta tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.