Suarantt.id, Jakarta-Suasana hangat dan penuh keakraban terasa di Sekretariat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jalan Veteran II No. 7C, Jakarta Pusat, ketika Aliansi Jurnalis Independen (AJI) melakukan kunjungan silaturahmi pada Kamis (30/10/25).
Rombongan AJI yang dipimpin Sekretaris Jenderal Bayu Whardhana, didampingi Ketua Ketenagakerjaan Edi Faisol dan Ketua Bidang Pendidikan Sunudyantoro, disambut langsung oleh Ketua Umum SMSI, Firdaus, bersama jajaran pengurus pusat.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan konstruktif, diwarnai diskusi intens tentang tantangan serta arah masa depan jurnalisme digital di Indonesia. Baik AJI maupun SMSI sepakat bahwa di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi teknologi, kolaborasi antarorganisasi pers menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga profesionalisme dan integritas jurnalisme nasional.
“Kami melihat SMSI memiliki peran strategis dalam mengonsolidasikan media siber di tanah air. Kolaborasi seperti ini penting agar industri pers kita tetap sehat, kredibel, dan berintegritas,” ujar Sekjen AJI, Bayu Whardhana.
Bayu menilai bahwa SMSI bukan sekadar organisasi yang menaungi perusahaan media siber, tetapi juga telah menjadi motor penggerak transformasi digital yang berupaya menjaga keseimbangan antara idealisme jurnalistik dan tuntutan industri media modern.
Sementara itu, Ketua Umum SMSI, Firdaus, menyampaikan apresiasi terhadap semangat sinergi yang ditunjukkan AJI. Ia menegaskan bahwa SMSI sejak awal lahir dari semangat wartawan profesional yang menjunjung tinggi integritas.
“SMSI dibidani oleh aktivis Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang notabene adalah wartawan profesional. Dalam banyak hal, kami sering berkomunikasi dengan rekan-rekan AJI dan AMSI, terutama terkait kebijakan di Dewan Pers,” ungkap Firdaus.
Ia menambahkan, “Walaupun ada perbedaan, banyak juga persamaan yang dapat kita perjuangkan bersama. Kita semua ingin ekosistem media di Indonesia tetap sehat, beretika, dan profesional.”
Pertemuan antara AJI dan SMSI ini menjadi momentum penting bagi dua organisasi besar di dunia pers Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dan memperkokoh komitmen bersama dalam menjaga marwah jurnalisme digital.
Keduanya sepakat bahwa transformasi digital harus diiringi dengan penguatan etika, kualitas konten, serta perlindungan terhadap pekerja media agar jurnalisme tetap menjadi pilar demokrasi yang terpercaya di tengah perubahan zaman. ***
