Gubernur Melki dan Uskup Agung Kupang Ajak Umat Syukuri dan Lestarikan Pangan Lokal di Hari Pangan Sedunia ke-99

oleh -38 Dilihat
Gubernur NTT dan Uskup Agung Kupang Hadiri Acara Hari Pangan se-Dunia. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Perayaan Ekaristi Penutupan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-99 Tingkat Keuskupan Agung Kupang berlangsung penuh sukacita di Gereja Paroki St. Simon Petrus Tarus, Rabu (29/10/2025) sore. Perayaan yang juga dirangkaikan dengan ulang tahun Paroki ke-11 ini mengusung tema “Hak atas Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik.”

Perayaan HPS ini dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni, para imam, biarawan-biarawati, pengurus Dewan Pastoral Paroki, tokoh umat, para petani, nelayan, serta Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Kupang.

Dalam kotbahnya, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan perayaan Hari Pangan Sedunia dengan semangat kebersamaan. Ia mengajak umat untuk menumbuhkan kesadaran menghargai pangan lokal dan memelihara alam sebagai wujud syukur atas karya Allah.

“Semoga hari peringatan ini membangkitkan kesadaran kita untuk menghargai pangan lokal serta ikut berpartisipasi dalam melestarikan karya Allah. Pangan adalah hak dasar setiap manusia tanpa membeda-bedakan kaya atau miskin,” tegas Mgr. Hironimus.

Beliau menambahkan bahwa Allah menciptakan alam agar hasilnya dapat dinikmati secara layak oleh semua orang. Karena itu, setiap umat dipanggil untuk menjaga bumi serta mengembangkan pangan lokal yang bernilai gizi dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan Hari Pangan Sedunia di Keuskupan Agung Kupang menjadi wujud nyata sinergi antara iman dan kehidupan. Gereja, menurutnya, turut hadir memperjuangkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pangan bukan hanya kebutuhan jasmani, tetapi juga tanda kasih Allah yang memberi hidup bagi seluruh ciptaan. Ketika kita menanam dan mengolah pangan dari tanah kita sendiri, kita ikut serta dalam karya penciptaan Allah,” ujar Gubernur Melki.

Ia menekankan pentingnya mencintai pangan lokal sebagai bagian dari ketahanan keluarga dan pembangunan masa depan bangsa. Tema global “Hand in Hand for Better Food and a Better Future” serta tema nasional “Ketahanan Gizi Keluarga: Peran Pangan Lokal dalam Mendukung 1000 Hari Pertama Kehidupan” menurutnya menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa dimulai dari keluarga yang sehat dan mencintai pangan lokal.

BACA JUGA:  Wagub NTT Sebut Banyak Orang Sumba Kini Duduki Jabatan Strategis di Birokrasi, Perbankan dan Akademisi

Pemerintah Provinsi NTT, lanjutnya, terus mendorong penguatan pangan lokal melalui program Gerakan One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli NTT.

“Pemerintah mendorong agar seluruh pangan lokal di NTT semakin baik, produksinya meningkat, dan dapat digunakan luas oleh masyarakat,” jelasnya.

Gubernur Melki juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas kolaborasi dengan Gereja dan masyarakat dalam pengembangan pangan lokal.

“Kami akan membuat klaster keagamaan dan klaster sekolah, serta memberikan bantuan seperti bibit, pupuk, dan alat pertanian agar pangan lokal bisa berkembang dan dinikmati seluruh masyarakat,” ujarnya.

Perayaan HPS Keuskupan Agung Kupang di Paroki St. Simon Petrus Tarus yang bertepatan dengan ulang tahun paroki ke-11 ini menjadi simbol kuat bahwa pangan adalah anugerah Allah sekaligus tanggung jawab bersama.

Dalam penutup sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan doa dan harapan agar dari tanah NTT yang subur lahir generasi sehat dan mandiri.

“Semoga dari tanah ini, dari bulir sorgum, jagung, dan umbi-umbian yang tumbuh di ladang-ladang kita, lahir masa depan yang lebih sehat, mandiri, dan penuh harapan bagi seluruh anak NTT,” ujarnya.

Acara ditutup dengan seruan bersama seluruh umat:
“Dengan Pangan Lokal Bergizi, Ayo Bangun NTT!”

Sebagai tanda dukungan terhadap gerakan pangan lokal berbasis iman, dilakukan pula penyerahan simbolis bingkisan bibit pangan oleh Uskup Agung Kupang dan Gubernur NTT kepada beberapa paroki, antara lain Paroki St. Maria Assumpta, Paroki St. Immaculata Kapan, dan perwakilan paroki lainnya.

Perayaan ini meneguhkan semangat bahwa pangan lokal bukan sekadar kebutuhan, tetapi juga jalan iman, syukur, dan kesejahteraan bersama bagi seluruh umat NTT. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.