Suarantt.id, Kupang-Ketua Harian Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) NTT, Dr. Frans Sales, menegaskan bahwa olahraga bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana strategis untuk membangun solidaritas sosial, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers di Kupang, Rabu (30/7), terkait rencana pelaksanaan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik 2025.
Menurut Frans, pelaksanaan Kejurda PASI 2025 yang akan berlangsung di Kota Kupang pada 21–23 Agustus mendatang, merupakan momentum penting untuk memadukan sportivitas dengan penguatan ekonomi rakyat.
“Olahraga seperti ETMC telah terbukti menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Demikian pula Kejurda ini, tidak sekadar seremoni, tetapi seleksi resmi menuju PON XXI tahun 2028 sekaligus mendorong ekonomi lokal,” tegas Frans.
Kejurda akan mempertandingkan berbagai nomor atletik berdasarkan kelompok usia, yakni U-16, U-18, U-20, dan senior (hingga usia 35 tahun). Cabang yang diperlombakan meliputi lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh, jalan cepat, dan nomor lapangan. Seluruh proses seleksi dilakukan secara terbuka dan adil.
Ekosistem Atletik dan Sport Industry
Frans menjelaskan bahwa Kejurda kali ini menggunakan pendekatan baru berbasis kolaborasi dan industri olahraga (sport industry), sehingga memberikan ruang partisipatif seluas-luasnya bagi pelaku UMKM, sponsor, media, dan masyarakat umum.
“Konsep ini untuk menjawab keterbatasan anggaran dan memperluas dampak. Misalnya, dengan tiket berbayar, kontribusi peserta Rp100.000 per nomor, ruang bagi UMKM dan pedagang kecil, serta penyediaan merchandise,” ungkapnya.
Frans menambahkan, hingga akhir Juli, sudah 10 kabupaten yang mendaftar, yaitu: Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Manggarai Barat, Belu, dan Timor Tengah Selatan. Komunikasi masih dijalin dengan 12 kabupaten/kota lainnya untuk memastikan partisipasi penuh dari seluruh NTT.
“Semakin banyak peserta, semakin tinggi kualitas kompetisinya. Ini jadi tolok ukur sejauh mana pembinaan atletik di daerah berkembang,” ujarnya.
Lomba Sore hingga Malam, Pelajar Jadi Penonton Utama
Ketua Umum PASI NTT, Theodorus Widodo, menjelaskan bahwa lomba akan digelar di Stadion Oepoi dengan jadwal yang memungkinkan pelaksanaan pada sore hingga malam hari.
“Waktu pelaksanaan sengaja kami atur agar siswa dan masyarakat umum dapat hadir menonton tanpa mengganggu jam belajar atau kerja. Kami ingin pelajar jadi penonton utama dan memberi dukungan moral bagi atlet muda,” ucap Theo.
Ia juga menegaskan bahwa sebagian besar peserta berasal dari kalangan pelajar dan komunitas atletik di berbagai daerah, menjadikan Kejurda ini sebagai ajang pembinaan jangka panjang dan pencarian bibit unggul atletik NTT menuju panggung nasional.
Harapan untuk NTT
Kejurda Atletik 2025 di Kupang bukan hanya seleksi menuju PON XXI, melainkan bagian dari pembangunan ekosistem olahraga yang terintegrasi dengan dunia usaha dan penguatan ekonomi lokal.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi fondasi masa depan atletik NTT,” pungkas Frans. ***