Gubernur NTT Dorong Perbaikan Mutu Pendidikan Lewat Monev SPI KPK 2024

oleh -157 Dilihat
Gubernur Melki Didampingi Pimpinan SKPD NTT Pose Bersama Tim KPK. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki mutu pendidikan di daerah ini melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tindak Lanjut Rencana Aksi Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT pada Rabu (8/10/2025).

Kegiatan Monev yang dilaksanakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan pengawasan, dengan tujuan memperkuat langkah-langkah perbaikan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi di sektor pendidikan.

Hadir dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana, Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter Kemenko PMK RI, Prof. Warsito, serta Direktur Jaringan Pendidikan KPK, Dian Novianti. Selain itu, kegiatan juga diikuti oleh perwakilan Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Inspektorat, serta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki memberikan apresiasi kepada KPK atas inisiatif menyelenggarakan kegiatan ini. Ia menilai kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat integritas dan nilai antikorupsi di dunia pendidikan.

“Atas nama Pemerintah Provinsi NTT, saya mengapresiasi inisiatif KPK dalam menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi Survei Penilaian Integritas Pendidikan. Sesuai harapan kita bersama, sektor pendidikan harus bersih dari praktik korupsi dan menjadi wahana penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini,” ujar Gubernur Melki.

Lebih lanjut, Gubernur menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT yang saat ini berada di peringkat ke-35 dari 38 provinsi di Indonesia. Ia menyebut kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh menurunnya kualitas pendidikan di NTT.

“Kami membutuhkan rekomendasi yang konkret dan aplikatif dari kegiatan ini agar dapat menjadi bekal bagi kami dalam memperbaiki kualitas pendidikan di NTT saat ini,” tegasnya.

Menurutnya, ke depan pendidikan di NTT harus dikembangkan berdasarkan tiga pilar utama, yaitu akademik yang unggul, karakter moral yang kuat, dan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Ia juga menekankan bahwa SPI Pendidikan harus bersifat adaptif terhadap perubahan di setiap jenjang pendidikan dan kondisi daerah.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, KPK, dan partisipasi aktif masyarakat, SPI Pendidikan harus menjadi katalisator bagi kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya di NTT,” tambah Gubernur Melki.

Gubernur menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk menjadikan hasil Monev ini sebagai langkah nyata dalam mewujudkan Nusa Tenggara Timur yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.