Lewat Program Ina Kasih, Pemkot Kupang Bantu Siswi SMP dan Warga Hadapi Kemiskinan Menstruasi

oleh -42 Dilihat
Wakil Wali Kota Salurkan Bantuan Pembalut Gratis kepada Siswi SMPN 11 Kupang. (Foto Prokompim Kota Kupang)

Suarantt.id, Kupang-Pemerintah Kota Kupang melalui Program Ina Kasih menyalurkan bantuan pembalut gratis kepada siswi SMPN 11 Kupang serta masyarakat Kelurahan Fatukoa dan Naioni, Kamis (11/12/25). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, sebagai bentuk kepedulian terhadap kemiskinan menstruasi yang masih dialami perempuan dari keluarga prasejahtera.

Penyerahan bantuan berlangsung di dua lokasi, yakni Aula SMPN 11 Kupang di Jalan Taebenu, Kelurahan Naimata, serta dilanjutkan di Kantor Lurah Fatukoa. Kegiatan ini turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, perwakilan Hers Protex, perwakilan Bank NTT, serta jajaran perangkat daerah terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kupang menegaskan bahwa Program Ina Kasih lahir dari keprihatinan terhadap kondisi perempuan dan anak perempuan yang harus berhadapan dengan keterbatasan ekonomi, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pembalut saat menstruasi.

“Banyak perempuan, termasuk adik-adik kita, dihadapkan pada pilihan sulit antara membeli pembalut atau memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Program Ina Kasih hadir untuk meringankan beban tersebut,” ujar Serena.

Ia menjelaskan bahwa bagi keluarga dengan penghasilan di bawah Rp800.000 per bulan, pengeluaran pembalut dapat menjadi beban signifikan. Terlebih, dalam satu keluarga yang memiliki dua hingga empat perempuan usia produktif, biaya pembalut bisa mencapai Rp40.000 hingga Rp80.000 per bulan.

“Dengan bantuan ini, anggaran tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan dasar seperti beras, sayur, dan ikan,” tambahnya.

Serena juga menekankan bahwa menstruasi tidak boleh menjadi penghalang bagi anak perempuan untuk tetap bersekolah. Menurutnya, akses terhadap pembalut merupakan bagian dari pemenuhan hak dasar, martabat, dan kemanusiaan perempuan.

“Tidak boleh ada lagi anak perempuan yang absen sekolah hanya karena tidak memiliki pembalut. Ini bukan sekadar bantuan, tetapi tentang menjaga martabat perempuan,” tegasnya.

Kepada para siswi, Wakil Wali Kota turut berpesan agar tetap fokus mengejar cita-cita dan tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif di media sosial. Ia mendorong generasi muda untuk berani bermimpi dan bekerja keras demi masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, Plt. Kepala SMPN 11 Kupang, Emmanuella Mariella Ibo menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Kupang terhadap siswi-siswi dari keluarga prasejahtera.

“Program Ina Kasih sangat membantu kami. Sebagian besar siswa di sekolah ini berasal dari keluarga prasejahtera, sehingga bantuan ini sungguh berarti,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan bahwa SMPN 11 Kupang saat ini menampung 976 siswa dengan 31 rombongan belajar, sementara ruang kelas yang tersedia baru 26 ruang, sehingga masih membutuhkan penambahan sarana prasarana.

Pada pertemuan bersama mama-mama di Kelurahan Fatukoa dan Naioni, Wakil Wali Kota kembali menegaskan pentingnya solidaritas antarperempuan serta mengingatkan kewaspadaan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas P3A siap memberikan layanan pendampingan dan pengaduan bagi warga yang membutuhkan.

“Perempuan yang sehat adalah pilar keluarga yang kuat, dan keluarga yang kuat adalah fondasi Kota Kupang yang maju,” ujarnya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk terus menghadirkan program yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup warga. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.