Mampukah PAK Mencegah HIV/AIDS?

oleh -186 Dilihat
Melki Manu. (Foto Istimewa)

Oleh: Melki Manu, S.Pd., M.Pd
(Staf Pengajar Sekolah Tinggi Agama Kristen Informatika Timor)

Suarantt.id, Kupang-Pendidikan Agama Kristen (PAK) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini tengah menghadapi krisis moral. Tingginya kasus HIV/AIDS menjadi sinyal darurat bahwa sistem pendidikan karakter dan moral belum berjalan maksimal, baik di rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan sosial masyarakat.

PAK bukan sekadar mata pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi Kristen. Lebih dari itu, PAK merupakan dasar yang kuat dalam pembentukan karakter generasi muda, terutama di tengah krisis moral dan sosial. PAK memampukan peserta didik memahami, menerima, dan mempraktikkan nilai-nilai iman Kristiani dalam kehidupan sehari-hari, berlandaskan pada Yesus Kristus dan pengajaran-Nya.

Tubuh sebagai Bait Allah

Nilai-nilai PAK mengajarkan kasih, tanggung jawab, kesucian hidup, pengendalian diri, serta penghormatan terhadap tubuh sebagai bait Allah. Seperti tertulis dalam 1 Korintus 6:19–20, tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus yang diam di dalamnya, sehingga harus dijaga kekudusannya. Ayat ini menegaskan bahwa tubuh bukan milik pribadi, melainkan milik Allah. Kesadaran ini sangat penting untuk diinternalisasi oleh generasi muda agar mereka tidak terjerumus dalam perilaku berisiko, termasuk yang dapat memicu penularan HIV/AIDS.

PAK Sebagai Kompas Moral

Di tengah arus pergaulan bebas yang kian sulit dibendung, PAK perlu hadir sebagai kompas moral dan mercusuar yang membimbing generasi muda. PAK bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang kebenaran, tetapi juga membentuk kemampuan untuk hidup di dalam kebenaran itu. Karena itu, peran dosen, guru, pendeta, dan orang tua sangat dibutuhkan untuk secara aktif mendidik sekaligus menjadi teladan bagi generasi muda.

BACA JUGA:  Kupang Kembali Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran di Indonesia Versi SETARA Institute

Pendidikan adalah proses konsientisasi, yaitu upaya sadar membebaskan manusia dari berbagai keterbelakangan dan tekanan hidup agar kembali pada fitrahnya sebagai Imago Dei — segambar dan serupa dengan Allah. Kesadaran ini diharapkan menuntun generasi muda untuk mengembangkan diri secara positif dan tidak merusak citra dirinya dengan perilaku berisiko tinggi.

PAK dalam Pencegahan HIV/AIDS

PAK amat penting dalam mencegah HIV/AIDS karena mengajarkan nilai kesetiaan, kasih, dan welas asih. Nilai-nilai ini membentuk perilaku sehat dan mengurangi risiko penularan. Pendidikan agama Kristen juga dapat meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, mengurangi stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta memberikan dukungan moral dan spiritual bagi mereka yang terdampak. Gereja dapat menjadi mitra penting dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat.

Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri

Sastrawan Rusia, Lev Tolstoy, pernah berkata: “Banyak orang punya ide bagaimana mengubah orang lain, tetapi hanya sedikit orang yang punya ide bagaimana mengubah diri sendiri.” Perubahan sejati dimulai dari diri kita sendiri. Jika bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi? Mari kita cegah bersama penularan HIV/AIDS, dimulai dari pendidikan, teladan hidup, dan pembentukan karakter generasi muda melalui Pendidikan Agama Kristen. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.