Menko AHY Bersama Menteri Transmigrasi Tinjau Industri Gula, Dorong Integrasi Transmigrasi dan Industri di Sumba Timur

oleh -195 Dilihat
Menko AHY Bersama Menteri Transmigrasi Didampingi Wagub NTT di Pabrik Gula Sumba Timur. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Waingapu-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Transmigrasi RI, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, di Kabupaten Sumba Timur pada Selasa (19/8/2025).

Rombongan Menko AHY tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu, sekitar pukul 11.25 WITA dan disambut hangat dengan tradisi adat serta tarian khas Sumba Timur. Turut hadir mendampingi, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Vernando Wanggai, serta sejumlah staf khusus kementerian terkait.

Usai penyambutan, rombongan melanjutkan agenda kunjungan ke PT Muria Sumba Manis (MSM) di Melolo, perusahaan gula terintegrasi yang telah beroperasi di Sumba Timur sejak 2014 dengan lahan ±21.000 hektare. PT MSM saat ini memproduksi 210 ribu ton gula kristal putih per tahun, 100 ribu ton molase, 30 ribu ton pupuk organik, serta listrik biomassa 22 MW, di mana 12 MW berpotensi mendukung kebutuhan listrik masyarakat setempat.

Dalam arahannya, Menko AHY menyatakan kunjungan ini merupakan yang pertama baginya ke Sumba Timur. Ia menegaskan pentingnya menjadikan tantangan geografis sebagai peluang pembangunan dengan dukungan inovasi, teknologi, dan keberanian.

“Dengan kemajuan teknologi dan keberanian, kita mampu mengubah daerah dengan tantangan geografis ini menjadi daerah yang menghasilkan,” ujar AHY.

Menurut AHY, pola integrasi transmigrasi dengan industri menjadi kunci. Kawasan transmigrasi menyediakan lahan dan tenaga kerja, sementara industri hadir dengan modal, teknologi, dan akses pasar. Ia optimis pola ini bila direplikasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan menekan angka kemiskinan.

BACA JUGA:  Melki Laka Lena Dorong Akademi Teknik Kupang Kembangkan Inovasi dan Dukung Pembangunan Pertanian

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat bagi NTT. Menurutnya, kehadiran Menko AHY dan Menteri Transmigrasi menunjukkan komitmen nyata terhadap pengembangan potensi daerah.

“Kehadiran ini adalah bentuk perhatian nyata pemerintah pusat bagi masyarakat NTT. Kami berharap kawasan transmigrasi lain juga dapat merasakan manfaat seperti di Melolo,” ujarnya.

Johni juga menyampaikan rekomendasi pembangunan infrastruktur strategis, termasuk peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan nasional, pelebaran jalur pelabuhan Waibakul–Baing, serta pembangunan 1.613 embung kecil dan 35 embung irigasi untuk mendukung ketahanan pangan.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah, menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air di NTT. Ia mengapresiasi keberanian PT MSM mengembangkan industri di wilayah dengan iklim kering dan topografi menantang.

“Air adalah kunci, baik untuk rumah tangga maupun industri. Kami sudah meminta Dirjen SDA menyiapkan strategi agar NTT tidak kekurangan air,” ujarnya.

Ia menambahkan, PT MSM telah menyerap 3.500 tenaga kerja, meningkat hingga 6.000 orang saat musim panen. Menurutnya, keberadaan pekerjaan tetap memberi dampak positif tidak hanya pada ekonomi, tetapi juga pada martabat sosial masyarakat.

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan Sumba Timur sebagai pusat pertumbuhan baru di NTT.

“Berbagai investasi strategis di bidang perkebunan, industri pengolahan, dan perikanan memperkuat posisi Sumba Timur sebagai kawasan potensial. Meski masih ada tantangan berupa kemiskinan, stunting, dan keterbatasan infrastruktur, kami dorong sinergi semua pihak untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” jelasnya.

Setelah rapat terbatas, rombongan Menko dan Menteri meninjau langsung pabrik gula PT MSM, menyaksikan proses pengolahan tebu, serta mendengarkan penjelasan teknis mengenai kapasitas produksi dan rencana pengembangan industri gula terintegrasi di kawasan tersebut. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.