Suarantt.id, Kupang-Asisten Manajer PLTU Timor-1 UPP Nusra 3, Asmar, menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang terjadi belakangan ini di wilayah Pulau Timor merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan sistem kelistrikan yang dilakukan secara terencana oleh pihaknya. Langkah ini, kata Asmar, penting untuk memastikan keandalan pasokan listrik dan mencegah terjadinya gangguan yang lebih fatal di kemudian hari.
“Aslinya ada dua jenis pemadaman yang terjadi, yaitu pemadaman karena pemeliharaan dan pemadaman tidak terencana akibat faktor eksternal seperti cuaca. Pemadaman saat ini termasuk kategori pemeliharaan terencana untuk menjaga agar sistem tetap andal,” jelas Asmar kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, kegiatan pemeliharaan dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh unit pembangkit bekerja dengan optimal dan aman. “Tujuannya agar sistem kelistrikan di Pulau Timor tetap stabil dan tidak terjadi pemadaman mendadak,” ujarnya.
Terkait dengan pasokan energi, Asmar mengungkapkan bahwa PLTU Timor-1 memiliki dua unit pembangkit dengan kebutuhan bahan bakar batu bara yang cukup besar. “Untuk satu unit membutuhkan sekitar 35 ton batu bara per jam. Jadi kalau dua unit beroperasi penuh, totalnya mencapai 70 ton per jam,” terang Asmar.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa PLTU Timor-1 merupakan pembangkit dengan teknologi modern dan ke depan direncanakan akan mulai beralih menggunakan energi biomassa sebagai campuran bahan bakar, sejalan dengan upaya menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Asmar menambahkan bahwa hasil limbah dari proses pembakaran batu bara di PLTU Timor-1 masih bisa dimanfaatkan. “Limbahnya bisa digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan semen, batako, bahkan ada yang bisa dijadikan pupuk,” tuturnya.
Asmar memastikan, pihaknya akan terus berupaya menjaga pasokan listrik agar tetap stabil bagi masyarakat di Pulau Timor, sekaligus mendukung program pemerintah dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. ***
