Suarantt.id, Kupang-Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius R. Lega menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan UNICEF Indonesia dalam melaksanakan penelitian terkait penguatan kader kesehatan di Kota Kupang.
Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiensi perwakilan ketiga lembaga tersebut pada Kamis (2/10/25) di Ruang Kerja Penjabat Sekda. Pertemuan itu membahas kerja sama dan dukungan untuk memperkuat kelembagaan kader kesehatan, khususnya kader posyandu di Kota Kupang. Turut hadir mendampingi Penjabat Sekda, Plt. Kabag Kerja Sama Setda Kota Kupang, Pauto Wirawan Neno, bersama jajaran.
Dalam kesempatan tersebut, Ignasius menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk mendukung penuh kegiatan penelitian ini. Ia menilai kader posyandu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian lebih, baik secara operasional maupun kelembagaan.
“Kader posyandu itu ujung tombak pemerintah di lapangan. Mereka pahlawan tanpa tanda jasa. Karena itu kami menyambut baik inisiatif ini dan berharap hasil penelitian bisa memperkaya kebijakan daerah. Kehadiran Bapak Ibu tentu menjadi energi baru dalam upaya memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar di Kota Kupang,” ujarnya.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Inez Ayu, menjelaskan pihaknya bersama UGM dan UNICEF sedang melakukan penelitian aksi partisipatif untuk mendukung institusionalisasi kader kesehatan di NTT, dengan fokus di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Penelitian ini diarahkan untuk memperkuat keberlanjutan peran kader posyandu, baik dari sisi regulasi, kelembagaan, maupun dukungan sumber daya.
“Posyandu kini tidak hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga sudah masuk pada pemenuhan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan dan sektor lain. Karena itu penting memastikan kader memiliki dukungan regulasi, pembinaan, dan fasilitas memadai agar berfungsi optimal,” jelas Inez.
Sementara itu, Prof. Dr. Mubasysyir Hasanbasri dari UGM, menyampaikan penelitian akan dilaksanakan pada Oktober–November 2025 dengan melibatkan wawancara dan pengumpulan data di berbagai perangkat daerah. “Kami ingin mendokumentasikan praktik baik sekaligus menemukan model kelembagaan kader kesehatan yang berkelanjutan, sehingga bisa direplikasi di daerah lain,” ungkapnya.
Perwakilan UNICEF Indonesia, Nadia Roswita, menambahkan pihaknya mendukung upaya penguatan kapasitas kader posyandu melalui riset, workshop, dan pendampingan teknis. Ia berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Kupang sebagai bahan perumusan kebijakan sekaligus memperkuat kerja sama lintas sektor. ***