Suarantt.id, Kupang-Pemerintah Kota Kupang menargetkan menjadikan Kota Kupang sebagai pusat layanan kesehatan jantung di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kolaborasi strategis dengan RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Sanglah Denpasar, RSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang, dan RSUD S.K. Lerik.
Dukungan ini disampaikan Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, saat menerima kunjungan tim RSUP Sanglah di Balai Kota Kupang, Jumat (8/8/2025). Pertemuan tersebut turut dihadiri jajaran RSUD S.K. Lerik, RSUD Johannes, dan Dinas Kesehatan Kota Kupang.
“Prinsipnya, apa pun yang baik untuk Kota Kupang, khususnya di bidang kesehatan, kami siap mendukung dan memfasilitasi. Teknisnya nanti dibicarakan langsung antara rumah sakit dan Dinas Kesehatan,” ujar Serena.
Ia berharap, penguatan jejaring pengampuan pelayanan jantung ini menjadi langkah strategis agar warga Kota Kupang dan NTT tidak lagi harus berobat jauh ke luar daerah.
“Harapan kami, ke depan, masyarakat dapat memperoleh layanan jantung yang lengkap dan berkualitas di sini,” tegasnya.
Melalui kerja sama lintas rumah sakit ini, Serena optimistis Kota Kupang dapat menghadirkan layanan jantung setara rumah sakit rujukan nasional, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pusat layanan kesehatan jantung di NTT.
Asisten Manajer Pelayanan Medik Rawat Jalan RSUP Sanglah, dr. Ni Made Ayu Lestari, MARS, menjelaskan bahwa program jejaring pengampuan merupakan bagian dari transformasi sistem rujukan Kementerian Kesehatan untuk memeratakan layanan kesehatan spesialistik di Indonesia. Dalam skema ini, RSUD S.K. Lerik ditargetkan naik strata dari rumah sakit dasar menjadi madya, sementara RSUD Johannes diharapkan meningkat dari strata madya menjadi utama.
Dokter spesialis jantung RSUP Sanglah, dr. Hendy Wirawan, Sp.JP(K), FIHA, menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan akan menyalurkan peralatan cath lab ke sejumlah rumah sakit, termasuk RSUD S.K. Lerik. Visitasi tim RSUP Sanglah kali ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana, alur pasien, dan ruang pemulihan sehingga pemasangan ring jantung dapat dilakukan langsung di Kupang.
Direktur RSUD S.K. Lerik, drg. Dian Arkiang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sumber daya manusia, termasuk mengirim seorang dokter jantung untuk pendidikan fellow di Korea. Dalam setahun ke depan, diharapkan ada tambahan dokter dengan kompetensi kardiointervensi untuk memperkuat layanan. ***
