Tantangan Birokrasi Kian Berat, Gubernur Melki Dorong ASN Jadi Pemimpin Inovatif dan Tanggap Perubahan

oleh -82 Dilihat
Gubernur NTT Melepaskan 347 Pejabat untuk Mengikuti Ret-Ret Kepemimpinan di Belu. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTT agar mampu menjadi pemimpin yang inovatif, adaptif, dan tanggap terhadap perubahan zaman.

Hal ini disampaikan Gubernur Melki saat melepas peserta Ret-ret Kepemimpinan Strategis Gelombang II bagi pejabat eselon II, III, dan IV lingkup Pemprov NTT di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu (8/10/2025).

Sebanyak 347 pejabat mengikuti kegiatan ret-ret yang dilaksanakan di Universitas Pertahanan Republik Indonesia – Politeknik Ben Mboy Atambua, Kabupaten Belu, mulai 8 hingga 13 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemprov NTT untuk memperkuat karakter, spiritualitas, dan profesionalisme ASN dalam melaksanakan pelayanan publik.

Dalam arahannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa birokrasi saat ini menghadapi tantangan yang semakin berat. Era digitalisasi, perubahan sosial yang cepat, serta tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang transparan dan efisien menuntut pejabat pemerintah untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif.

“Tantangan birokrasi ke depan semakin kompleks. Karena itu, kita butuh pemimpin yang adaptif, kreatif, dan berorientasi pada hasil nyata,” tegas Gubernur Melki.
Ia menambahkan, kepemimpinan di lingkungan pemerintahan tidak boleh lagi terjebak dalam rutinitas administratif. Seorang pemimpin harus memiliki visi, keberanian mengambil keputusan, serta kemampuan membangun kolaborasi lintas sektor dan lintas jabatan.

“Kepemimpinan yang efektif tidak diukur dari jabatan, tetapi dari kemampuan membangun jejaring, komunikasi, dan kolaborasi,” ujarnya.

Melki juga mengingatkan agar selama kegiatan ret-ret, para peserta menghapus sekat birokrasi dan membangun rasa kebersamaan sebagai satu kesatuan dalam melayani masyarakat.

“Di sana tidak ada eselon dua, tiga, atau empat. Semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Dari situ tumbuh solidaritas dan semangat melayani,” kata Melki.

Ia berharap momentum ret-ret ini menjadi ruang refleksi diri bagi seluruh pejabat Pemprov NTT untuk memperbaharui semangat pengabdian dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Kita ingin birokrasi yang bersih, efisien, dan tanggap terhadap kebutuhan rakyat. Jabatan bukan fasilitas, tetapi amanah untuk melayani,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan pelepasan tersebut, Kepala BKD NTT Yosef Rasi selaku penanggung jawab kegiatan, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.