Suarantt.id, Kefamenanu-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena menghadiri pentabisan dan peresmian Gereja St. Maria Goreti Paroki St. Petrus dan Paulus Lurasik, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Senin (15/12/2025). Gereja yang dibangun hanya dalam waktu empat bulan ini mendapat apresiasi tinggi dari Gubernur karena dinilai sebagai karya luar biasa yang mengedepankan semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Pentabisan Gereja St. Maria Goreti dipimpin langsung oleh Kardinal Indonesia, Mgr. Dr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, PR, didampingi Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, PR. Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Papua Tengah Deinas Geley, Ketua Umum Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Andreas Sofiandi, Bupati TTU Yosep Falentinus Kebo, Bupati Belu Willybrodus Lay, Wakil Bupati Malaka Henri Simu, unsur Forkopimda, para pastor paroki, serta ribuan umat.
Rangkaian acara diawali dengan peresmian Taman Doa Santo Lambertus dan Bukit Andreas Lopo Erha, dilanjutkan dengan pemberkatan Gereja St. Maria Goreti. Prosesi penyerahan kunci Gereja dilakukan oleh Ketua Umum HBT Andreas Sofiandi kepada Kardinal Ignatius Suharyo, yang kemudian diteruskan kepada Uskup Keuskupan Atambua, disusul pengguntingan pita sebagai tanda peresmian. Penandatanganan prasasti dilakukan oleh Ketua Umum HBT, Uskup Atambua, Kardinal Indonesia, serta Gubernur NTT.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Himpunan Bersatu Teguh beserta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Gereja St. Maria Goreti Lurasik. Menurutnya, penyelesaian pembangunan gereja dalam waktu empat bulan merupakan prestasi luar biasa, terlebih dengan hasil bangunan yang megah, berkualitas, dan layak digunakan umat.
“Saya sudah berkeliling hampir seluruh wilayah NTT dan secara jujur menyampaikan bahwa gereja ini termasuk salah satu yang paling megah. Dibangun hanya empat bulan tentu bukan pekerjaan mudah. Atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada HBT dan semua pihak yang terlibat,” ujar Gubernur.
Gubernur menilai semangat berbagi dan kepedulian yang ditunjukkan HBT merupakan teladan nyata dalam mendukung kehidupan iman umat. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, serta kualitas fasilitas gereja agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
“Bangunan ini sudah sangat baik. Tugas kita berikutnya adalah menjaga kebersihan dan ketertibannya. Gereja harus menjadi ruang ibadah yang nyaman, bersih, bermartabat, dan bisa digunakan dalam jangka panjang,” tegasnya.
Ketua Umum HBT Andreas Sofiandi menjelaskan bahwa pembangunan Gereja St. Maria Goreti dimulai dengan peletakan batu pertama pada 15 Juli 2024 dan diselesaikan sesuai komitmen pada Desember 2024 agar dapat digunakan umat pada perayaan Natal. Sebagian besar material pembangunan menggunakan bahan lokal, sementara beberapa kebutuhan lainnya didatangkan dari Jakarta.
“Kami berkomitmen menyelesaikan gereja ini tepat waktu agar bisa digunakan umat. Puji Tuhan, dalam waktu empat bulan gereja ini dapat diselesaikan,” ujar Andreas.
Sementara itu, Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku menilai Gereja St. Maria Goreti Lurasik sebagai bangunan yang memadukan nilai iman, kepedulian sosial, dan perhatian terhadap lingkungan. Ia juga mengapresiasi keterlibatan aktif umat selama proses pembangunan.
“Ini contoh nyata bagaimana umat bersama-sama membangun gereja, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara rohani,” ungkapnya.
Gereja St. Maria Goreti Paroki St. Petrus dan Paulus Lurasik resmi digunakan sejak 15 Desember 2024 dan diharapkan menjadi pusat pelayanan iman serta penguatan persaudaraan umat di Kabupaten Timor Tengah Utara. ***





