Dorong UMKM dan Ruang Publik Sehat, Pemkot Kupang Luncurkan Car Free Night

oleh -70 Dilihat
Wali Kota Kupang Pose Bersama Peserta Car Free Night pada Sabtu, 13 Desember 2025 Malam. (Foto Istimewa)

Suarantt.id, Kupang-Pemerintah Kota Kupang resmi meluncurkan program Car Free Night (CFN) yang akan digelar rutin setiap malam Minggu di sepanjang Jalan Frans Seda. Program ini dihadirkan sebagai upaya mendorong pertumbuhan UMKM lokal sekaligus menyediakan ruang publik yang sehat, aman, dan inklusif bagi warga Kota Kupang.

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan bahwa keberhasilan Car Free Night sangat bergantung pada peran aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban dan fungsi ruang publik. Ia mengingatkan agar CFN tidak bernasib sama seperti pelaksanaan Car Free Day di sejumlah titik lain yang perlahan kehilangan fungsi utama karena aktivitas jualan yang masuk ke badan jalan.

“Jangan sampai nanti jadi seperti Car Free Day di Eltari sana. Makin lama, jualan mulai masuk ke tengah jalan. Kan tidak boleh, orang tua jalan, anak-anak main,” tegas Christian Widodo pada Sabtu, 13 Desember 2025 malam.

Untuk itu, Wali Kota menekankan konsep “warga jaga warga” sebagai kunci utama menjaga ketertiban selama pelaksanaan Car Free Night. Ia meminta warga untuk saling mengingatkan secara santun apabila ada pedagang yang mulai berjualan di area yang tidak semestinya.

“Nanti kalau ada yang mulai masuk ke sini, warga boleh tegur, boleh kasih tahu. Kita saling jaga. Belanjanya tetap di dalam Sabuak,” ujarnya.

Christian Widodo juga mengajak warga yang hadir agar tidak langsung pulang usai berolahraga atau berjalan santai, melainkan berbelanja di kawasan Saboak yang telah disiapkan sebagai pusat UMKM. Apalagi, saat ini tengah berlangsung Christmas Market atau Pasar Natal yang digelar hingga 22 Desember, lengkap dengan berbagai produk UMKM lokal serta ornamen-ornamen Natal yang memperindah kawasan.

BACA JUGA:  Pemkot Kupang Gandeng BPKP Perkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel

Untuk memastikan ketertiban sejak awal, Wali Kota mengaku telah menginstruksikan Satpol PP agar melakukan pengawasan ketat selama pelaksanaan Car Free Night.

“Saya sudah minta Pol PP jaga dari awal jalan ini supaya tertib. Tidak ada yang jual di jalan ini. Jalan ini untuk berolahraga, untuk beraktivitas,” katanya.

Ia menjelaskan, ruas Jalan Frans Seda akan difungsikan sepenuhnya sebagai ruang publik, tempat anak-anak bermain sepatu roda, orang tua berjalan sehat, serta anak muda berolahraga dengan aman dan nyaman.

Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, Christian Widodo menegaskan bahwa Car Free Night merupakan bukti nyata komitmen pemerintah yang terus bergerak di tengah keterbatasan anggaran.

“Hari ini bukan hanya seremonial, tapi ini nyata bahwa Pemerintah Kota terus bergerak, terus hidup, dan terus bertumbuh bersama warga Kota Kupang,” ungkapnya.

Wali Kota juga menyinggung keberhasilan pengembangan kawasan Saboak yang sempat diragukan banyak pihak saat pertama kali digagas. Namun kini, kawasan tersebut justru tumbuh pesat dan menjadi motor penggerak ekonomi UMKM.

“Waktu saya mau bikin Saboak, banyak yang pesimis. Katanya di tengah efisiensi, keterbatasan anggaran, pasti tidak jadi. Tapi lihat sekarang, Saboak tumbuh luar biasa, ramai, dan menghasilkan ekonomi bagi pelaku UMKM,” jelasnya.

Hal serupa terjadi pada pemasangan lampu-lampu penerangan kawasan yang sempat dipertanyakan manfaatnya, namun kini menjadi daya tarik visual sekaligus memperindah wajah kota.

“Dulu orang tanya, Pak Wali lampu buat apa? Sekarang lihat sendiri, betapa indahnya,” katanya.

Mulai malam ini dan seterusnya, setiap Sabtu malam, Jalan Frans Seda akan ditutup untuk kendaraan bermotor dan dibuka penuh bagi aktivitas warga melalui program Car Free Night.

BACA JUGA:  35 UMKM Ramaikan HUT ke-411 GMIT Kota Kupang, Tampilkan Sejarah Jemaat Lewat Museum Situs

“Setelah olahraga, jalan sehat, kita bisa masuk belanja di UMKM-UMKM Sabuak,” ujarnya.

Menurut Christian Widodo, membangun kota tidak hanya soal gedung tinggi atau infrastruktur megah, tetapi juga menghadirkan ruang publik yang hidup dan memberi ruang bagi semua kalangan.

“Membangun kota itu menghadirkan ruang untuk anak muda berkreasi, orang muda berolahraga, orang tua jalan sehat. Itu juga membangun kota,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan optimisme dan semangat gotong royong kepada seluruh warga Kota Kupang.

“Semua yang kelihatan tidak mungkin, kalau kita lakukan dengan ikhlas dan gotong royong, pasti jadi mungkin. Orang bijak bilang, it always seems impossible until it is done,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.