Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan pentingnya peran guru sebagai faktor kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri pertemuan bersama para pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo di SMA St. Klemens Boawae, Rabu (17/9/2025) malam.
“Kualitas pendidikan di NTT saat ini tercatat menurun. Tentunya ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu guru, orang tua, siswa maupun pemerintah. Tapi dari semua faktor ini, guru adalah faktor kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah,” ujar Gubernur Melki.
Ia mengingatkan, rendahnya kualitas pendidikan tercermin dari posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT yang berada di urutan 35 dari 38 provinsi di Indonesia pada tahun 2024. Kondisi ini menurutnya perlu menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Melki Laka Lena mendorong para guru dan tenaga kependidikan agar lebih serius dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik, termasuk mengenali potensi dan kemampuan masing-masing anak. “Kepala sekolah dan guru harus kenal betul anak didiknya. Kenali potensinya dan arahkan secara baik, harus kemana dia nantinya,” tegasnya.
Gubernur juga memastikan pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan guru melalui program berkelanjutan. Dari total APBD NTT sebesar Rp5 triliun, sektor pendidikan mendapat alokasi Rp2,3 triliun. Ia berharap alokasi ini berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di NTT.
Tak hanya fokus pada kualitas akademik, Melki juga mendorong sekolah-sekolah mengembangkan kewirausahaan berbasis sekolah untuk menunjang operasional sekaligus menumbuhkan kreativitas peserta didik.
Bupati Nagekeo Dukung Penuh Program Pendidikan
Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, menyatakan dukungan penuh terhadap program prioritas Pemerintah Provinsi NTT. “Pastinya Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendukung penuh program-program Bapak Gubernur baik itu persiapan masuk sekolah kedinasan juga Satu Sekolah Satu Produk agar setiap sekolah dapat menghasilkan produk untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal,” ujarnya.
Simplisius juga menyampaikan apresiasi atas perhatian serius Gubernur Melki terhadap pendidikan di Kabupaten Nagekeo.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengumumkan rencana pembangunan SMK berbasis asrama di 11 kabupaten di NTT untuk mendukung peningkatan layanan pendidikan.
Suara Siswa untuk Pendidikan NTT
Kunjungan Gubernur Melki kali ini turut memberi ruang bagi para ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo untuk menyampaikan pendapat, kritik, dan saran.
Dian, Ketua OSIS SMAN 1 Aesesa, menyoroti rendahnya kualitas pendidikan di NTT akibat keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan. “Kami tidak mau NTT jadi provinsi dengan kualitas pendidikan terendah di Indonesia. Dari Nagekeo kami siap dukung memajukan pendidikan di NTT,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Elisabeth, siswi SMKN 1 Aesesa Selatan, yang meminta perhatian pemerintah provinsi terhadap sarana dan prasarana di sekolahnya agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
Para ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo juga membacakan komitmen bersama untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Mereka berjanji menjadi siswa-siswi yang lebih serius, tegas, dan berkualitas agar siap menjawab tantangan zaman.
Bantuan Pendidikan untuk Siswa Terdampak Bencana
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki menyerahkan bantuan pendidikan bagi siswa-siswi miskin berprestasi dan terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo. Sulistiani Hadijah, siswi SMA 1 Mauponggo yang terdampak bencana, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah provinsi. ***





