Suarantt.id, Kupang-Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, menghadiri sekaligus menutup secara resmi kegiatan Kampanye Vaksinasi Rabies di Timor Barat tahun 2024–2025.
Acara berlangsung di Hotel Sahid Timore pada Rabu (30/04/25), dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan nasional maupun internasional.
Turut hadir dalam acara ini Pimpinan International Rabies Taskforce (IRT) Andrew J. Beron, Ph.D., perwakilan Mission Rabies dan Worldwide Veterinary Service (WVS), Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT drh. Melkhy Angsar, Ketua PDHI Cabang NTT drh. Yohanes T.R.M.R. Simarmata, serta perwakilan dinas pertanian/peternakan dari seluruh kabupaten/kota di Pulau Timor.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta, khususnya tim IRT dari Amerika Serikat yang telah mendukung penuh pelaksanaan kampanye ini.
Serena mengungkapkan bahwa kasus rabies pertama kali ditemukan di Pulau Timor pada Mei 2023 di Desa Tenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS. Sejak saat itu, rabies telah merenggut 50 korban jiwa dan bahkan menyebar ke Timor Leste. Ia menekankan pentingnya peran strategis Kota Kupang sebagai pintu gerbang utama NTT dalam pengendalian hewan penular rabies (HPR).
“Kami merasa bangga karena Kota Kupang dipilih sebagai lokasi penutupan kampanye ini,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi NTT melalui Instruksi Gubernur Nomor 3 Tahun 2023 serta Peraturan Gubernur terkait penanggulangan rabies yang dinilai sangat membantu pengendalian penyakit tersebut di Kota Kupang.
Menurut Serena, penanggulangan rabies membutuhkan respons cepat dan kolaboratif. “Rabies bukan hanya ancaman kesehatan, tapi juga berdampak luas terhadap sosial budaya, ekonomi, dan pariwisata,” tegasnya.
Pemerintah Kota Kupang turut menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin dan logistik dari Kementerian Pertanian RI serta Pemerintah Australia melalui World Organisation for Animal Health (WOAH). Hingga tahun 2025, sebanyak 60.000 anjing dan kucing telah divaksin di Pulau Timor, dengan 10.131 ekor di antaranya berasal dari Kota Kupang.
Serena juga mengungkapkan rencana edukasi rabies bagi anak-anak sekolah selama masa libur sebagai bentuk pencegahan jangka panjang. “Dua minggu lalu, saya berdiskusi dengan tim peneliti dari Udayana terkait hal ini,” tambahnya.
Pimpinan IRT, Andrew J. Beron, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keberhasilan distribusi 60.000 dosis vaksin sebagai wujud kerja keras para vaksinator dan kolaborasi lintas sektor.
Sementara itu, Ketua PDHI NTT drh. Yohanes Simarmata menjelaskan bahwa vaksinasi ini ditargetkan menjangkau minimal 70 persen populasi anjing di wilayah tertular rabies. Saat ini, PDHI juga sedang menjajaki kerja sama dengan WOAH untuk pengadaan vaksin oral rabies yang lebih efektif untuk kampanye massal.
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong pencegahan rabies, dan memperluas cakupan vaksinasi hewan dalam rangka mewujudkan NTT bebas rabies.
Acara ditutup dengan pemutaran video dokumenter, pemberian cendera mata, dan sesi foto bersama seluruh peserta dan mitra pendukung. ***





