Gubernur Melki Laka Lena Dorong Produk Desa NTT Naik Kelas Lewat Program OVOP

oleh -124 Dilihat
Gubernur NTT Buka Kegiatan Pelatihan Program OVOP. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, resmi membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi dan Kelompok Usaha di Desa dan Kelurahan Lokasi Program One Village One Product (OVOP) Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Aula Hotel Sasando Kupang pada Senin (8/9/2025) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan pentingnya penguatan potensi ekonomi lokal NTT agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global. Menurutnya, NTT memiliki kekayaan luar biasa seperti tenun ikat, kopi Flores, olahan se’i, hingga madu Omfoang. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dikelola secara maksimal.

“Masih banyak potensi yang belum dikelola maksimal, baik dari pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, hingga mekanisme transaksi online. Bahkan banyak motif tenun kita yang belum memiliki perlindungan hak cipta. Jika kita mau, maka kita bisa, dan semua ini hanya bisa dijawab dengan kolaborasi, penguatan SDM, dan UMKM yang solid,” tegas Gubernur.

Ia menambahkan, pelatihan ini bukan hanya menyasar aspek pemasaran, tetapi juga menyentuh pengelolaan potensi sejak hulu, termasuk legalitas produk dan izin edar BPOM. Saat ini, Pemerintah Provinsi NTT telah memetakan potensi dari 3.137 desa, dengan 44 desa terpilih mengikuti tahapan awal pelatihan.

Sebagai dukungan pemasaran, Pemprov NTT juga telah menghadirkan NTT Mart dan Dapur Flobamorata yang menampilkan ribuan produk UMKM daerah. Ke depan, NTT Mart akan dikembangkan menjadi marketplace digital guna memperluas akses pasar produk lokal.

“Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan produk desa benar-benar naik kelas, berkualitas, berdaya saing, dan mampu menembus pasar nasional maupun global,” tambah Gubernur Melki.

Pelatihan OVOP ini dilaksanakan serentak di enam klaster, yakni Kota Kupang, Manggarai, Ende, Flores Timur, Sumba Timur, dan Alor, berlangsung selama lima hari dari 8–12 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas PMD Provinsi NTT, Balai Besar POM Kupang, Satpel BPVP Kupang, STIKOM Uyelindo, serta para praktisi.

Kepala Dinas PMD Provinsi NTT, Viktor Manek, menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi upaya strategis membangun ekonomi dari desa dan kelurahan.


“Produk desa dan kelurahan harus naik kelas melalui pengolahan, pengemasan, dan pemasaran. Dari desa dan kelurahan, kita akan membangun ekonomi NTT,” jelasnya.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Selfi H. Nange, Kepala DPMPTSP NTT, Alexander Koroh, Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTT, Lery Rupidara, Dirut PT Flobamor, perwakilan BPOM Kupang, akademisi, para kepala desa, pelatih, praktisi, serta peserta pelatihan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.