Suarantt.id, Kupang-Pihak SDK ST Yoseph 3 Naikoten-Kupang membantah adanya murid yang dilarikan ke rumah sakit akibat mengonsumsi makanan dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Sekolah, Vinsen Sogen, dalam pertemuan dengan media di ruang kerjanya pada Kamis (27/2/25) siang.
“Tidak ada laporan murid keracunan. Kami sudah cek, tidak ada. Di sekolah ini ada 12 rombongan belajar, dan semuanya baik-baik saja. Orang tua juga selalu berkomunikasi dengan baik. Jika ada kasus seperti itu, pasti mereka akan memberi tahu kami,” tegas Vinsen.
Ia juga menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu ke pihak sekolah sebelum dipublikasikan ke masyarakat.
Edukasi dan Pengawasan Ketat terhadap Program MBG
Vinsen menjelaskan bahwa pihak sekolah selalu melakukan sosialisasi kepada murid mengenai program Makanan Bergizi Gratis. Setiap pagi saat apel, para siswa diedukasi bahwa makanan yang dibagikan adalah makanan bergizi, meskipun mungkin rasanya berbeda dengan makanan di rumah karena tidak menggunakan pemanis atau penyedap rasa.
“Kami selalu ingatkan anak-anak bahwa makanan yang diberikan ini adalah makanan bergizi, bukan makanan yang gurih seperti di rumah. Semua sudah ditakar oleh ahli gizi agar memenuhi standar kesehatan,” jelasnya.
Meski begitu, Vinsen mengakui bahwa pernah terjadi beberapa kasus makanan rusak, namun hal itu bersifat kasuistik dan telah disampaikan kepada penyedia agar segera diperbaiki.
“Kalaupun ada yang bermasalah, itu hanya sebagian kecil dan langsung kami tindaklanjuti. Tidak benar jika dikatakan seluruh makanan rusak,” tambahnya.
Dukung Program MBG
Kepala SDK ST Yoseph 3 Kupang, Maria Magdalena Saming, juga menegaskan bahwa program MBG di sekolahnya berjalan dengan baik. Ia menyampaikan terima kasih atas kesempatan bagi sekolahnya untuk menjadi bagian dari program ini.
“Atas nama sekolah, saya berterima kasih karena sekolah kami menjadi salah satu penerima program Makanan Bergizi Gratis. Tidak semua makanan yang dibagikan itu rusak, seperti yang diberitakan. Jika ada satu atau dua yang dianggap basi, itu hal yang bisa dimaklumi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa sebagian besar makanan yang disediakan tetap dikonsumsi oleh para siswa. Bahkan, pihaknya siap bermitra dan terus mendukung keberlanjutan program MBG yang merupakan bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami selalu siap mendukung dan menyukseskan program Pak Prabowo Subianto ini ke depannya,” tutup Maria. ***





