BI NTT Perkuat Kapasitas UMKM untuk Majukan Ekonomi Kreatif

oleh -262 Dilihat
BI NTT Gelar FGD Duduk Ba Omong Pemberdayaan UMKM NTT. (Foto Humas BI Perwakilan NTT)

Suarantt.id, Kupang-Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI NTT) terus berkomitmen memperkuat kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang ekonomi kreatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM kreatif, BI NTT menggelar Focus Group Discussion (FGD) Duduk Ba Omong UMKM NTT di Kantor Perwakilan BI NTT pada Selasa (11/2/25).

Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, dalam sambutannya menyatakan bahwa NTT memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif, terutama di bidang wastra dan kriya. Namun, kontribusi sektor ini masih terbatas. “BI NTT berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengoordinir UMKM kreatif agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah,” ujarnya.

FGD ini menghadirkan para ahli di bidang ekonomi kreatif, di antaranya Executive Committee Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Dr. Dwinita Larasati, S.Sn., M.A., serta Co-founder Samsara Living Museum, Ida Bagus Agung Gunarthawa. Keduanya berbagi wawasan dan pengalaman dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, Dwinita Larasati menekankan bahwa ekonomi kreatif memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja inklusif. Ia menguraikan empat basis utama pengembangannya, yaitu budaya sebagai inspirasi, inovasi sebagai solusi kreatif, pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses kreatif, serta media untuk promosi dan branding. “Membangun ekosistem yang kuat memerlukan upaya menghubungkan permintaan dan penawaran, membangun jaringan dengan berbagai pihak, serta menyusun strategi pemasaran yang tepat,” jelasnya.

Sementara itu, IB Agung Gunarthawa menyoroti pentingnya mengembangkan nilai keunikan produk UMKM agar lebih kompetitif di pasar. Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi UMKM di NTT meliputi keterbatasan keterampilan, akses pasar dan permodalan, serta persaingan dengan produk luar daerah. “Untuk menghadapi tantangan ini, UMKM perlu membangun brand awareness yang kuat agar produk mereka memiliki daya saing tinggi,” katanya.

BACA JUGA:  Ahmad Talib Bersama Warga Kelurahan Airmata Sambut Pawai Tarhib Ramadhan

Forum ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun branding daerah yang dapat mengangkat produk unggulan lokal NTT. Dengan strategi komunikasi yang tepat, produk-produk UMKM diharapkan semakin dikenal luas, menarik minat pembeli serta investor. Ekosistem ekonomi kreatif yang kuat juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi NTT.

Sebagai bagian dari upaya ini, BI NTT akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan pendampingan dan akses bagi UMKM, sehingga mereka dapat berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.