Dinas PUPR NTT Dukung Penuh Swasembada Pangan Melalui Optimalisasi Irigasi

oleh -322 Dilihat
Pelaksana Tugas Dinas PUPR Provinsi NTT, Benny Nahak. (Foto Hiro)

Suarantt.id, Kupang-Dalam mendukung program swasembada dan ketahanan pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT menyatakan komitmennya melalui berbagai langkah strategis di bidang pengelolaan sumber daya air.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Benny Nahak, mengatakan bahwa optimalisasi irigasi menjadi kunci penting dalam mendukung peningkatan produksi pertanian, khususnya komoditas padi dan jagung.

“Langkah pertama yang kami lakukan adalah optimalisasi pemanfaatan air pada 42 daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi. Ini akan mendorong peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali tanam per tahun,” ujar Benny dalam kegiatan Coffee Morning dan Media Gathering bertema “Kolaborasi Membangun NTT: Media sebagai Mitra Pembangunan Menyatukan Narasi dalam Semangat Ayo Bangun NTT”, yang digelar pada Sabtu (10/5/2025).

Selain itu, Dinas PUPR NTT juga melakukan koordinasi dan sinkronisasi program dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II untuk mengoptimalkan pemanfaatan air pada 26 daerah irigasi kewenangan pusat. Termasuk di dalamnya pengelolaan lima bendungan besar seperti Tilong, Raknamo, Temef, Rotiklot, dan Napungete, serta embung irigasi, guna mendorong peningkatan musim tanam menjadi dua kali setahun (2 MT).

“Kami juga bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mengelola daerah irigasi yang menjadi kewenangan mereka, agar program optimalisasi ini berjalan merata dan terintegrasi,” tambahnya.

Lebih jauh, Dinas PUPR NTT menjalin kolaborasi erat dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian kabupaten/kota untuk menyusun rencana tata tanam global dan detail, yang disesuaikan dengan pola pengaturan air di masing-masing daerah irigasi.

“Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa suplai air dapat mendukung waktu tanam secara tepat dan efisien. Dengan pengelolaan yang terintegrasi, kita optimis bisa mendukung target surplus beras NTT pada 2026,” tutup Benny.

Langkah Dinas PUPR ini menjadi bagian dari upaya besar Pemprov NTT dalam menjawab tantangan defisit beras tahunan dan memperkuat ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.