Jagalah Hutan sebagai Warisan Tak Ternilai Bangsa Indonesia

oleh -106 Dilihat
Wagub NTT Tanam Anakan Pohon Beringin di Lasiana dalam Acara Hari Bakti Rimbawan ke-42. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Dalam suasana rintik hujan, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke-42 tingkat Provinsi NTT. Upacara yang berlangsung di kawasan wisata Pantai Lasiana, Kupang, pada Senin (17/3/25) ini mengusung tema “Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan.”

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT, Arief Mahmud, beserta jajaran, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian, bersama timnya.

Dalam amanatnya, Wagub Johni Asadoma menyampaikan pesan dari Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, yang menegaskan pentingnya kebersamaan para rimbawan dalam menjaga hutan sebagai warisan tak ternilai bangsa Indonesia.

“Hari Bakti Rimbawan adalah momen kebersamaan para rimbawan untuk memupuk jiwa korsa dalam menjaga anugerah Tuhan yang dititipkan kepada bangsa kita, warisan tak ternilai harganya, yaitu Hutan Indonesia,” ujar Wagub Johni saat membacakan sambutan Menteri Kehutanan.

Menteri Kehutanan juga memberikan apresiasi kepada seluruh rimbawan yang telah mendedikasikan jiwa dan raga untuk kelestarian hutan Indonesia.

“Tugas Saudara-saudara Rimbawan sangatlah mulia, karena bertugas menjaga Anugerah Tuhan, menjaga pusaka bangsa, dan menjaga mandat konstitusi,” tegasnya.

Pembangunan Kehutanan 2025–2029

Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan menjelaskan bahwa pembangunan kehutanan lima tahun ke depan akan difokuskan pada tiga aspek utama: Hutan Cadangan Pangan, Ketahanan Energi, dan Swasembada Air.

  • Hutan Cadangan Pangan: Meningkatkan produksi pangan seperti padi gogo, jagung, dan komoditas pangan lokal melalui pola agroforestri di kawasan hutan.
  • Ketahanan Energi: Pemanfaatan jasa lingkungan dari hutan untuk air dan panas bumi serta pengembangan hutan tanaman energi.
  • Swasembada Air: Rehabilitasi lahan kritis, penyelamatan mata air, serta pemanfaatan jasa lingkungan dari hutan konservasi.

“Tujuan utama kita adalah kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, demi kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.

Di akhir upacara, Wagub Johni Asadoma turut berpartisipasi dalam aksi penghijauan dengan menanam anakan pohon beringin di kawasan Pantai Lasiana sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan.

BACA JUGA:  Wawali Kupang Siap Jadi Narasumber dalam Konferensi Pendidikan Indonesia dan Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan di Daerah

Peringatan HBR ke-42 ini menjadi momentum bagi seluruh rimbawan untuk semakin memperkuat solidaritas dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia, demi masa depan yang lebih hijau, makmur, dan berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.