Jonathan Sianturi: Pengembangan Gymnastics di NTT adalah Panggilan Hati

oleh -698 Dilihat
Jonathan Sianturi Pose Bersama Atlet Gymnastics NTT dan Pengurus Persani NTT. (Foto Hiro)

Suarantt.id, Kupang-Mantan atlet Gymnastics nasional, Jonathan Sianturi, menegaskan bahwa pembukaan cabang olahraga Gymnastics di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah panggilan hati, bukan sekadar tugas atau rutinitas.

“Ini adalah panggilan dan kerinduan saya pribadi. Saya ingin anak-anak NTT bisa berlatih dengan baik di olahraga Gymnastics,” ujar Jonathan saat ditemui wartawan di Kupang, Senin (5/5/2025).

Kunjungan Jonathan ke NTT kali ini adalah yang ketiga. Pertama dilakukan pada Desember 2024 untuk penjajakan, lalu Maret 2025 dalam rangka perekrutan atlet muda, dan pada Mei ini untuk menghantar kembali dua atlet, Kenzo Alexander Richard dan Josua Kilapong, yang baru saja mengikuti kejuaraan antar klub di Jakarta dengan hasil membanggakan.

“Ini awalan yang cukup memuaskan. Teruslah berlatih. Kita bekerja dari perkara yang kecil sebelum menuju hal yang besar,” pesannya.

Jonathan yang datang bersama istrinya, Yuliarti Arif, turut melakukan evaluasi terhadap hasil Kejuaraan Gymnastics yang berlangsung di Jakarta pada 3 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa Gymnastics adalah olahraga yang menuntut konsistensi dan ketekunan, serta penanganan yang serius dan berkelanjutan.

“Musuh utama adalah diri sendiri. Yang harus dipegang adalah kerja keras. Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil,” ujarnya menegaskan.

Menurut Jonathan, pengembangan olahraga ini juga membutuhkan perhatian dari pemerintah. Namun baginya, hal ini adalah bagian dari pelayanan spiritual. “Kepentingan saya datang ke NTT adalah menyenangkan hati Tuhan,” tambahnya.

Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan organisasi Persatuan Senam Indonesia (Persani) di NTT. Jonathan memberikan panduan praktis pembentukan klub Gymnastics yang bisa dilakukan dengan koordinasi bersama KONI di masing-masing kabupaten/kota. Minimal lima pengurus kabupaten/kota diperlukan untuk membentuk pengurus provinsi Persani.

BACA JUGA:  Kejari Sabu Raijua Periksa 7 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Aset Tanah Pemda di Mebba

“Kita mungkin tertinggal, tapi bukan terbelakang. Saya yakin anak-anak NTT punya potensi besar di Gymnastics,” kata Jonathan, yang kini mulai mempersiapkan Kenzo dan Josua untuk PON 2028.

Dalam kejuaraan yang diadakan oleh Jonatan Gymnastics Club di Jakarta pada Sabtu (3/5/2025), dua atlet dari SMA dan SMP Kristen Generasi Unggul Kupang, Kenzo Alexander Richard dan Josua Kilapong, berhasil meraih prestasi membanggakan.

Josua Kilapong (13 tahun) meraih dua medali perak di kategori:

  • Men Artistic Gymnastics Floor Level 2
  • Pommel Horse Level 2

Sementara itu, Kenzo Alexander Richard (16 tahun), berhasil meraih medali perunggu untuk kategori FIG Floor, meskipun harus bertanding dalam kondisi cedera kaki.

“Kenzo tetap berusaha tampil maksimal hingga akhir pertandingan meski dalam kondisi tidak prima,” ujar pelatih Jeklis Tafuab.

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pendukung olahraga Gymnastics di NTT, antara lain:

Jonathan Sianturi (Mantan Atlet Gymnastics)

Yuliarti Arif (Istri Jonathan Sianturi)

David Kilapong (Kepala HDR Generasi Unggul Kupang)

Soni Malana (Ketua Bidang Organisasi Penggagas Persani NTT)

Jeklis Tafuab (Pelatih/Pendamping)

Kenzo Richard (Atlet Gymnastics)

Josua Kilapong (Atlet Gymnastics)

Wulandari Rihi Paty (Kepala SMA Genu)

Kristina Purwani (Kepala SMP Genu)

Ronald Richard (Ayah Kenzo). ***

Response (1)

  1. Saya tertarik dengan gymnastics dan ingin berlatih juga tapi di karenakan saya tidak tau kalau ada gymnastics di kota kupang jadi sejak 2024 cuman berlatih calisthenics, walaupun umur saya tahun ini akan memasuki 20 Tahun saya berharap bisa ikut berlatih untuk berkompetisi jika bisa, cuman saat ini saya belum tau pasti apakah tempat latihannya di sekolah tersebu? Jika benar tempat latihannya disana maka saya akan pergi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.