Suarantt.id, Kupang-Di bawah terik matahari pada Rabu (15/10)25) petang, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, tampak menyusuri jalur pipa dan aliran air di kawasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Dendeng. Dengan langkah perlahan namun pasti, ia memeriksa setiap detail infrastruktur air yang menjadi sumber utama bagi ribuan warga Kota Kupang.
Selama lebih dari dua jam, Wali Kota bersama tim teknis meninjau proses pengolahan air mulai dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, hingga distribusi menuju dua reservoir berkapasitas 3.000 dan 1.000 liter. Tak hanya mendengar laporan, ia turun langsung ke lokasi, memeriksa kerusakan, dan berdiskusi panjang dengan para petugas lapangan.
“Kita urut dulu benang kusutnya dari awal. Makanya saya datang lama di lokasi, diskusi langsung, mencatat, bahkan menggambar mekanisme aliran air supaya saya paham dan bisa merencanakan dengan matang,” ujar Wali Kota Christian dengan wajah serius namun penuh semangat.
Dari hasil pantauan lapangan, ditemukan sejumlah kendala teknis yang membuat debit air yang keluar belum maksimal. Produksi saat ini baru mencapai 50–52 ribu liter per hari, padahal kapasitas optimal bisa menembus 70–90 ribu liter jika sistem dan jam operasional ditingkatkan.
“Kita sudah catat semua, termasuk yang rusak-rusak. Ini akan kita anggarkan di tahun 2026 lewat anggaran murni. Rencananya akan dibahas sekitar bulan November,” tambahnya.
Menata Hulu, Menjamin Hilir
Bagi Wali Kota Christian, solusi air bersih tidak bisa hanya fokus pada pipa dan sambungan rumah. Ia menegaskan pentingnya optimalisasi di hulu, tempat air diproduksi dan diolah sebelum mengalir ke ribuan kran warga.
“Kalau hulunya tidak kuat, percuma kita tambah jaringan. Debitnya tidak akan stabil,” tegasnya. Ia juga mengungkap rencana penambahan sambungan rumah (SR) secara bertahap untuk memperluas jangkauan layanan air bersih di berbagai kelurahan.
Dukungan dan Harapan dari Perumda Air Minum
Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Isidorus Lilijawa, yang turut mendampingi kunjungan, mengaku kunjungan Wali Kota menjadi suntikan semangat bagi seluruh tim.
“Terima kasih kepada Pak Wali yang sudah hadir dan berdiskusi langsung. Ini menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah air,” ucapnya.
Menurut Isidorus, Perumda saat ini baru melayani sekitar 3.000 sambungan rumah, padahal potensi air dari SPAM Kali Dendeng mampu menjangkau hingga 15.000 pelanggan jika infrastruktur diperbaiki. Beberapa bagian seperti pintu air yang rusak dan pompa distribusi juga menjadi prioritas untuk diperbaiki tahun depan.
“Kami berharap pada 2026 nanti bisa dilakukan penambahan sambungan rumah secara signifikan. Targetnya, air tidak hanya mengalir tapi juga dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” pungkasnya.
Komitmen yang Mengalir
Kunjungan lapangan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bukti nyata kepemimpinan yang mau turun tangan langsung. Dalam setiap langkahnya di tepian Kali Dendeng, Wali Kota Christian Widodo menegaskan bahwa persoalan air bersih adalah urusan hidup masyarakat, bukan sekadar angka dalam laporan.
Dengan rencana perbaikan infrastruktur dan penambahan jaringan air di tahun 2026, harapan baru mulai mengalir bagi warga Kota Kupang bahwa air bersih bukan lagi kemewahan, melainkan hak yang akan terus diperjuangkan. ***





