Suarantt.id, Kupang-Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, menerima audiensi dari rombongan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di ruang kerjanya pada Jumat (23/5/25).
Pertemuan tersebut membahas berbagai rencana strategis terkait peningkatan literasi masyarakat serta pengembangan layanan perpustakaan di Kota Kupang.
Audiensi tersebut dihadiri Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTT, Stefanus G. Derosari, Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan Provinsi NTT, Dollyres Chandra, sejumlah pegiat literasi; serta Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan Kota Kupang, Emi Kelendolu.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota Kupang terhadap berbagai inisiatif peningkatan literasi. Ia menekankan pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi yang mampu meningkatkan kualitas literasi masyarakat.
“Pengelolaan perpustakaan di Kota Kupang memang masih perlu ditingkatkan. Karena itu, kami berkomitmen untuk mendorong program strategis seperti peningkatan akses informasi, pengembangan koleksi bahan bacaan, serta pelatihan literasi bagi masyarakat,” ujar Wawali.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi di era digital, terutama perubahan minat anak-anak yang kini lebih tertarik pada gawai dan game. Menurutnya, perpustakaan harus hadir lebih inovatif dan adaptif agar tetap relevan.
“Layanan perpustakaan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Mulai dari ruang baca yang nyaman, program-program menarik, hingga integrasi teknologi informasi menjadi keharusan,” tambahnya.
Wawali juga mendorong kerja sama lintas sektor untuk penerbitan buku literasi ringan bagi anak-anak dan literasi tematik yang relevan dengan isu lokal, seperti lingkungan hidup dan pengelolaan sampah.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan Provinsi NTT, Dollyres Chandra, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menggencarkan program peningkatan layanan dan akses perpustakaan demi mendorong minat baca masyarakat.
“Pengaruh teknologi gawai sangat besar, terutama terhadap anak-anak. Banyak yang lebih memilih bermain game daripada membaca. Ini tantangan yang perlu kita hadapi bersama melalui kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan Kota Kupang, Emi Kelendolu, menuturkan bahwa pihaknya sedang berupaya meningkatkan kualitas perpustakaan, baik di sekolah maupun di kelurahan. Salah satu inisiatif yang sedang berjalan adalah lomba antar perpustakaan yang kini memasuki tahap penjurian dan direncanakan berlangsung pada Juli mendatang.
“Lomba ini menjadi momen untuk mendorong inovasi, memperbaiki layanan, dan menghidupkan kembali semangat masyarakat dalam menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan informasi,” katanya.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah kota dan provinsi dalam mengembangkan budaya literasi di NTT, khususnya di Kota Kupang. ***





