Suarantt.id, Kupang-Pemerintah Kota Kupang menunjukkan keseriusannya dalam membangun ketangguhan daerah menghadapi risiko bencana. Hal ini terlihat dari kehadiran langsung Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, dalam kegiatan Deklarasi dan Lokakarya Penguatan Kapasitas Kecamatan melalui Gerakan KENCANA (Kecamatan Tangguh Bencana), yang digelar di Hotel Aston Kupang, pada Kamis (22/5/25).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT, Kementerian Dalam Negeri RI, dan Program SIAP SIAGA kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia dalam manajemen risiko bencana.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Kosmas Damianus Lana. Hadir pula secara daring Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Edi Suharmanto, serta Analis Kebijakan Ahli Madya, Evan Ferdianto.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi atas diluncurkannya Gerakan KENCANA yang dinilainya sebagai langkah strategis dalam membangun kesiapsiagaan di tingkat kecamatan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, dalam sistem penanggulangan bencana.
“Kegiatan ini sangat penting, bukan hanya untuk memperkuat kesiapsiagaan, tetapi juga membangun kolaborasi lintas sektor yang inklusif, terutama melibatkan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini yang inklusif, seperti penggunaan pesan singkat bagi penyandang tuli, serta peringatan visual dan suara khusus bagi warga dengan keterbatasan. Selain itu, ia mendorong semangat gotong royong antar-kelurahan dalam menghadapi situasi darurat.
Sementara itu, Drs. Edi Suharmanto mengapresiasi peran aktif Pemkot Kupang sebagai pionir nasional dalam implementasi Gerakan KENCANA. Ia menekankan bahwa penguatan kapasitas di tingkat kecamatan sangat krusial, mengingat lebih dari 7.000 kecamatan di Indonesia berada di zona rawan bencana.
“Kecamatan adalah unit pemerintahan terdekat dengan masyarakat. Penguatan kapasitas di level ini sangat penting untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub-urusan bencana,” katanya.
Ia juga menyampaikan enam arahan penting bagi pemerintah daerah untuk mendukung keberhasilan Gerakan KENCANA:
- Pemetaan wilayah rawan bencana
- Percepatan implementasi SPM bencana
- Penguatan kolaborasi multipihak
- Optimalisasi peran Forkopimcam
- Pembentukan tim koordinasi bencana di tingkat kecamatan
- Pengalokasian anggaran kebencanaan dalam APBD
Sebagai bentuk komitmen bersama, kegiatan ditutup dengan penyematan rompi dan pin KENCANA. Wakil Wali Kota Kupang menyematkan pin kepada enam Camat se-Kota Kupang, sementara Evan Ferdianto menyerahkan Buku Saku KENCANA dan menyematkan pin kepada tiga Camat dari Kabupaten Kupang.
Deklarasi ini menandai langkah awal Kota Kupang dan Provinsi NTT dalam memperkuat ketangguhan menghadapi bencana melalui pendekatan yang sistematis, inklusif, dan berkelanjutan. ***





