Suarantt.id, Kupang-Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi Jalan Taebenu di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Maulafa, Selasa (15/4/25). Jalan tersebut mengalami kerusakan parah akibat badai siklon tropis Seroja beberapa waktu lalu, dan kini menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan infrastruktur Pemerintah Kota Kupang.
Dalam kegiatan peninjauan ini, Wali Kota turut didampingi oleh Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, Ketua dan anggota Komisi III DPRD, Kepala Dinas PUPR bersama jajaran teknis, Lurah Oebufu, Ketua RT 04, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan rencana perbaikan berjalan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus mendengarkan langsung aspirasi warga mengenai perbaikan jalan dan drainase di kawasan tersebut.
Wali Kota menegaskan bahwa pembangunan kembali Jalan Taebenu merupakan bagian dari komitmen Pemkot dalam menghadirkan infrastruktur yang layak dan menunjang aktivitas ekonomi warga. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah mendukung kelancaran proyek ini, termasuk keluarga Bapak Coltim Dethan yang secara sukarela menyerahkan sebagian tanahnya untuk kepentingan pembangunan.
“Atas nama Pemerintah Kota Kupang, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Coltim Dethan beserta keluarga. Ini bukti nyata bahwa pembangunan akan berhasil jika kita bergandengan tangan,” ujar dr. Christian.
Ia berharap, dengan perbaikan Jalan Taebenu, mobilitas warga menjadi lebih nyaman dan aman, serta geliat ekonomi lokal—khususnya pelaku UMKM—kembali tumbuh dan berkembang seperti sediakala.
Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keseriusan Pemerintah Kota Kupang yang tetap menjadikan Jalan Taebenu sebagai prioritas, meskipun dalam kondisi keterbatasan anggaran.
“DPRD Kota Kupang mendukung penuh pembangunan jalan ini. Kami melihat keseriusan Wali Kota dalam menata infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Richard menambahkan, peninjauan ini diharapkan menjadi langkah awal percepatan realisasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menilai kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan warga. ***