Gubernur NTT: 70 Persen Penghuni Lapas Terjerat Kasus Kekerasan Seksual, Ini Darurat!

oleh -538 Dilihat
Gubernur NTT dalam kegiatan “Coffee Morning dan Media Gathering” bertema Kolaborasi Membangun NTT: Media sebagai Mitra Pembangunan Menyatukan Narasi dalam Semangat Ayo Bangun NTT. (Foto Hiro)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengungkap kondisi darurat kekerasan seksual di wilayahnya. Dalam kegiatan “Coffee Morning dan Media Gathering” bertema Kolaborasi Membangun NTT: Media sebagai Mitra Pembangunan Menyatukan Narasi dalam Semangat Ayo Bangun NTT di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Gubernur Melki menyebut bahwa sekitar 70 persen penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) di NTT merupakan pelaku kekerasan seksual.

Rata-rata yang masuk Lapas itu karena kasus kekerasan seksual. Ini sudah sekitar 70 persen. Artinya, di NTT darurat kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur,” ujar Gubernur Melki.

Gubernur Melki mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak lelah dalam memerangi kekerasan seksual, khususnya terhadap anak-anak. Menurutnya, peningkatan kasus tersebut membutuhkan perhatian serius serta tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat.

Kita semua harus bersatu. Jangan lelah memerangi kejahatan seksual, karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita dan citra daerah,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus kejahatan seksual yang kerap terjadi, baik di ruang publik maupun ruang tertutup.

“Sebagai masyarakat yang bisa jadi korban, saya minta agar berhati-hati dalam beraktivitas. Kita harus sama-sama tuntaskan kasus pelecehan seksual di NTT,” ucapnya.

Melki juga mewanti-wanti semua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma kesusilaan, terlebih bagi para penyedia jasa profesional yang belakangan justru menjadi pelaku.

Gubernur juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. “Polisi harus mengusut tuntas kasus-kasus ini. Jangan berhenti pada satu pelaku. Bisa saja masih ada korban yang belum melapor karena trauma atau tekanan,” katanya.

BACA JUGA:  Gubernur NTT Tekankan Sinergi Lintas Sektor Jalankan Program Strategis Nasional di Rote Ndao

Melki mengkhawatirkan citra buruk NTT di mata nasional maupun internasional bila kasus ini dibiarkan berlarut. “Jangan sampai orang takut datang ke NTT karena bilang banyak kasus kekerasan seksual. Sekali lagi saya tegaskan, lawan pelaku-pelaku itu supaya anak-anak kita bisa hidup aman,” pungkasnya.

Gubernur Melki menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif media dalam mengedukasi dan menyatukan narasi pemberantasan kekerasan seksual. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.