Gubernur NTT Hadiri Wisuda STIKES Maranatha Kupang: Tenaga Kesehatan Harus Hadir dengan Hati dan Empati

oleh -83 Dilihat
Gubernur NTT Hadiri Acara Wisuda STIKES Maranatha Kupang. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Wisuda, Angkat Sumpah, dan Pelantikan Lulusan STIKES Maranatha Kupang Tahun 2025. Acara yang digelar di Aula Lantai III STIKES Maranatha Kupang ini menjadi momentum penting bagi 256 lulusan baru yang terdiri dari Sarjana Keperawatan (S.Kep), Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep), Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb), serta Profesi Ners (S.Kep.Ners).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Forkopimda NTT, Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Ketua Yayasan Maranatha NTT, civitas akademika STIKES Maranatha, pejabat TNI-Polri, serta orang tua wisudawan/ti.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh civitas akademika dan para lulusan atas pencapaian yang diraih. Ia menekankan bahwa profesi tenaga kesehatan bukan sekadar pekerjaan, tetapi merupakan panggilan hidup yang menuntut kepekaan, empati, dan komitmen pelayanan yang tulus.

“Ketika saudara/i hadir di tengah masyarakat, saudara/i tidak hanya menjadi perawat, ners, atau bidan yang kompeten, tetapi juga pribadi yang berempati dan melayani dengan hati. Kalian adalah pendengar yang sabar, penyembuh yang penuh kasih, dan komunikator yang menyalakan harapan bagi pasien,” ujar Gubernur Melki.

Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter dan semangat pengabdian di lingkungan STIKES Maranatha Kupang. Menurutnya, lembaga pendidikan ini telah membekali para lulusan tidak hanya secara teknis, tetapi juga secara moral dan spiritual.

“Nama Maranatha berarti ‘Tuhan akan datang’. Saya percaya saudara/i adalah perpanjangan tangan kasih Tuhan dalam setiap tugas dan pelayanan,” tambahnya.

Gubernur Melki juga mendorong para lulusan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Ia menegaskan, tantangan dunia kesehatan kian kompleks dan menuntut tenaga kesehatan yang adaptif, profesional, dan berdampak.

BACA JUGA:  BPS Merilis Data Penerbangan dan Pelayaran di NTT pada Februari 2025 'Terjun Bebas'

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memaparkan salah satu dari tujuh pilar utama pembangunan NTT yang menjadi prioritas pemerintahannya, yakni sektor kesehatan. Ia menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat layanan dasar melalui posyandu sebagai pusat komando pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanggulangan stunting dan peningkatan gizi ibu-anak.

“Kami berkomitmen menjadikan layanan kesehatan semakin mudah diakses, memperkuat peran puskesmas, meningkatkan kepesertaan BPJS, dan tentu meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tegasnya.

Ia mengajak para lulusan untuk menjadi garda terdepan dalam mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat, terlibat langsung dalam penurunan angka stunting, kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat hingga ke pelosok.

Menutup sambutannya, Gubernur Melki menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor — antara pemerintah, dunia pendidikan, swasta, dan masyarakat sipil — untuk mempercepat pembangunan kesehatan di Provinsi NTT.

“Mari kita terus bergandengan tangan demi terwujudnya Nusa Tenggara Timur yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan,” pungkasnya.

Rincian Lulusan Tahun 2025:

  • Sarjana Keperawatan (S.Kep): 163 orang
  • Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep): 21 orang
  • Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb): 36 orang
  • Profesi Ners (S.Kep.Ners): 36 orang

Total: 256 Wisudawan/ti

Acara ini menjadi momen bersejarah bagi para lulusan dan keluarganya, sekaligus menandai langkah awal pengabdian mereka di dunia kesehatan demi kemanusiaan dan kemajuan daerah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.