Suarantt.id, Mbay-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Flores pada 2 hingga 4 April 2025. Kabupaten Nagekeo menjadi daerah pertama yang dikunjungi oleh Gubernur NTT. Beberapa lokasi yang dikunjungi dalam agenda tersebut antara lain peninjauan pembangunan Bendungan Lambo, tambak garam, serta areal persawahan di Desa Waekokak, dan peluncuran Beras BUMDes Marapokot.
Pada Rabu, 2 April 2025, Gubernur Melki Laka Lena bertolak dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara Hasan Aroeboesman Ende. Setibanya di Ende, ia disambut oleh Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda, Wakil Bupati Ende, Dominikus Minggu Mere, dan Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Nagekeo, Gubernur Melki sempat bersilaturahmi dan beristirahat di kediaman Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan.
Setelah perjalanan sekitar dua jam menuju Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Gubernur Melki bersama rombongan meninjau pembangunan Waduk Mbay Lambo. Bendungan ini memiliki luas genangan hingga 499,5 hektare dengan kapasitas 51,74 juta meter kubik. Jika selesai, bendungan ini akan mengairi lahan seluas 5.898,6 hektare, menyediakan air baku 205 liter/detik, dan mengendalikan banjir dengan debit 283,33 meter kubik/detik di daerah hilir bendungan di Kecamatan Aesesa.
“Keberadaan Bendungan Mbay Lambo ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk ketahanan dan kedaulatan pangan. Kami berharap, dengan rampungnya pembangunan bendungan ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo dapat meningkat dua kali lipat,” ujar Gubernur Melki Laka Lena.
Selain meninjau bendungan, Gubernur NTT juga melanjutkan perjalanan ke Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, untuk meninjau tambak garam dan areal persawahan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki berdialog dengan masyarakat setempat, mendengarkan masukan dan aspirasi mereka.
“Kehadiran kami di lokasi tambak garam milik PT. Cheetam di Nagekeo bertujuan untuk memastikan bahwa garam NTT dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi, mulai dari Kabupaten Nagekeo hingga daerah lainnya seperti Sabu Raijua, Sumba, dan Rote,” kata Gubernur Melki.
Melki juga menjelaskan potensi besar yang dimiliki industri garam di NTT, yang saat ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Bappenas untuk pengembangannya. Ia mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk menjadikan Desa Waekokak sebagai lumbung pangan NTT, berkat luasnya lahan subur dan ketersediaan air yang memadai.
“Kami mendorong agar daerah ini bisa menjadi salah satu penggerak swasembada pangan di NTT,” tambahnya.
Dengan kunjungan kerja ini, Gubernur NTT berharap pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan potensi alam Kabupaten Nagekeo dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan ketahanan pangan daerah. ***





