Suarantt.id, Kupang-Ketua Panitia Pelaksana Kupang Bertakbir 1446 H, 2025 M, Fahmy Assegaf, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Kupang dan Provinsi NTT atas segala kekurangan dalam pelaksanaan acara yang berlangsung pada 30 Maret 2025 kemarin. Fahmy juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan, serta mengharapkan agar kita semua dapat saling memaafkan, baik secara lahir maupun batin.
Terkait insiden pengibaran bendera Palestina dan HTI yang terjadi pada pawai Kupang Bertakbir, Fahmy Assegaf mengungkapkan bahwa panitia telah mengeluarkan himbauan kepada peserta pawai untuk tidak membawa atau menampilkan atribut yang dapat menimbulkan ketegangan. Himbauan ini sudah disampaikan melalui surat kepada masjid-masjid di Kota Kupang, agar tidak ada kegiatan yang bertentangan dengan norma dan budaya bangsa Indonesia, seperti aksi yang berpotensi menyinggung SARA, pornografi, atau hal-hal yang tidak sesuai dengan kesopanan.
“Saya dan seluruh panitia memohon maaf atas segala kekhilafan dan jika ada hal-hal yang kurang berkenan bagi masyarakat. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh lintas agama dan komunitas yang telah mendukung kegiatan ini,” ujar Fahmy Assegaf.
Di samping itu, Haji Muhammad, MS., Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang, juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tokoh agama, termasuk Keuskupan Agung Kupang, Sinode GMIT, dan PHDI NTT, atas kekhilafan yang terjadi selama malam takbiran. Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan hati dan ketertiban dalam beraktivitas, serta menjaga keharmonisan antar umat beragama di Kota Kupang.
“Setelah sebulan penuh berpuasa, mari kita jaga ketertiban dan kesopanan, baik dalam berlalu lintas maupun dalam beraktivitas, agar suasana Idul Fitri dapat dirayakan dengan penuh kedamaian,” pesan Haji Muhammad.
Pawai Kupang Bertakbir diikuti oleh ribuan umat Muslim se-Kota Kupang dengan memeriahkan malam takbiran menggunakan kendaraan hias yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan lantunan takbir. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Provinsi NTT, pimpinan perangkat daerah, serta tokoh-tokoh Muslim NTT, yang turut merayakan Idul Fitri dengan rasa syukur dan kebersamaan.
Fahmy Assegaf juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini, termasuk Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, serta komunitas-komunitas yang turut mendukung, seperti Komunitas Beta Hijrah, PW IPNU, dan Remas AI Baitul Qadim Airmata.
Kupang Bertakbir 2025 diharapkan menjadi momentum untuk terus memperkuat tali persaudaraan dan toleransi antar umat beragama di Kota Kupang dan sekitarnya. Dengan kebersamaan dan semangat toleransi, diharapkan Kota Kupang dapat terus berkembang menjadi kota yang damai, rukun, dan penuh kedamaian. ***





