Suarantt.id, Kupang-Pemerintah Kota Kupang terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini ditegaskan dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis bertempat di Ruang Garuda Kantor Wali Kota Kupang pada Kamis, 8 Mei 2025.
Rapat yang juga merupakan bagian dari tugas Serena sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Sampah Kota Kupang itu menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk CEO Bank Sampah Mutiara Timur, Meilsi Mansula, perwakilan Plan International Indonesia, Pimpinan KCP Bank NTT Benyamin Blitanagy, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait.
Dalam arahannya, Serena menekankan perlunya membangun ekosistem pengelolaan dan tata niaga sampah yang terintegrasi. Ia mengusulkan pemberian subsidi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai insentif bagi pelaku usaha di sektor perhotelan, restoran, dan kafe yang secara aktif menyetorkan sampah anorganik ke bank sampah.
“Kita ingin mengubah paradigma. Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan aset ekonomi yang bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia usaha. Model ini diharapkan dapat mendorong kepatuhan sekaligus memberikan insentif nyata,” tegasnya.
Tak hanya menyasar sektor usaha, Serena juga mendorong perluasan program ke ranah pendidikan. Dalam kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Bank NTT, pelajar akan diajak berpartisipasi melalui program tabungan sampah digital, di mana sampah yang dikumpulkan akan dikonversi menjadi saldo yang dapat digunakan untuk keperluan sekolah.
Lebih lanjut, Serena menekankan pentingnya memperluas keberadaan unit bank sampah hingga ke sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah guna mendekatkan layanan ke masyarakat dan mengatasi kendala logistik.
CEO Bank Sampah Mutiara Timur, Meilsi Mansula, turut menyatakan dukungannya dan menyebut pihaknya siap menyerap berbagai jenis sampah rumah tangga dengan harga yang bersaing. Rapat ini juga diikuti mitra pembangunan seperti Plan International dan Danone, serta lembaga teknis seperti Bappenda, PHRI, dan Dinas Pendidikan.
Dengan pendekatan kolaboratif, inovatif, dan berorientasi pada insentif, Pemkot Kupang di bawah kepemimpinan Wakil Wali Kota Serena C. Francis menegaskan arah baru dalam pengelolaan sampah demi menciptakan kota yang bersih dan masyarakat yang lebih sejahtera. ***





