Suarantt.id, Jakarta- Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menghadiri rapat strategis yang digelar di Ruang Rapat Pola Gedung A, Kantor Pusat Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Rabu (5/2/25). Pertemuan ini membahas proposal swasembada pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Gubernur NTT terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena, Wali Kota Kupang terpilih dr. Christian Widodo, serta sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota di NTT. Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto juga hadir didampingi Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Kupang, Ritha E. H. W. Lay.
Dalam diskusi tersebut, berbagai tantangan sektor pertanian di NTT menjadi sorotan, termasuk keterbatasan air irigasi, dampak perubahan iklim, serta kebutuhan benih unggul dan pupuk bersubsidi. Menteri Pertanian RI menyatakan kesiapan pemerintah pusat untuk mendukung upaya swasembada pangan di NTT melalui program intensifikasi pertanian, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta fasilitasi pasar bagi produk pertanian unggulan.
Potensi Pertanian NTT
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, memaparkan potensi besar NTT dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Produksi padi sawah di NTT diproyeksikan mencapai 1,5 juta ton beras per tahun dengan surplus 881.454 ton setelah kebutuhan lokal terpenuhi. Potensi jagung mencapai 4,7 juta ton dari lahan kering seluas 1,8 juta hektare, menjadikan NTT sebagai sentra produksi jagung nasional.
Di sektor peternakan, NTT mampu menghasilkan 167.425 ton daging sapi per tahun dengan optimalisasi lahan penggembalaan seluas 100.000 hektare. Andriko juga menargetkan produksi garam mencapai 2 juta ton per tahun melalui pengembangan tambak garam seluas 10.000 hektare.
Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pertanian seperti bendungan dan embung. Saat ini, NTT telah memiliki 1.401 embung kecil dan 22 embung irigasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah kering tersebut.
Komitmen Pemkot Kupang
Dalam pernyataannya, Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung program swasembada pangan.
“Pemerintah Kota Kupang berkomitmen mendukung program swasembada pangan nasional. Meskipun Kota Kupang memiliki keterbatasan lahan pertanian, kami tetap berperan strategis dalam distribusi, pemasaran, dan pengolahan hasil pertanian dari berbagai daerah di NTT,” ungkapnya.
Linus menambahkan bahwa Pemkot Kupang akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan dari pertemuan ini dapat diimplementasikan dengan efektif.
“Kami berharap ada dukungan nyata dari pemerintah pusat, baik dalam bentuk teknologi, pendampingan, maupun bantuan infrastruktur yang dapat membantu petani dan pelaku usaha pangan di Kota Kupang. Selain itu, kami akan mendorong UMKM sektor pangan untuk berkembang dengan menghubungkan mereka ke pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Dengan peran sebagai kota jasa, Kota Kupang diharapkan menjadi hub logistik dan perdagangan bagi hasil pertanian di NTT. “Kami mendukung penguatan rantai pasok pangan dengan mendorong pengolahan pascapanen, distribusi yang efisien, serta fasilitasi bagi pelaku UMKM sektor pangan,” tutup Linus.
Rapat ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sektor pertanian NTT dan mempercepat tercapainya swasembada pangan yang berkelanjutan. ***