Gubernur NTT Ajak Umat Buddha di Kota Kupang Jaga Toleransi dan Kedamaian

oleh -115 Dilihat
Gubernur NTT Didampingi Uskup Agung Kupang dan Wali Kota Kupang Hadiri Acara Sannipata Waisak 2025 di Hotel Aston Kupang. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, menghadiri Perayaan Sannipata Waisak tingkat Kota Kupang yang digelar di Hotel Aston Kupang pada Kamis (12/6/2025). Acara yang mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia” ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Waisak 2569 BE.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki mengulas kembali tiga peristiwa penting dalam perjalanan spiritual Sang Buddha yang menjadi dasar peringatan Hari Waisak, yaitu kelahiran Siddhartha Gautama, pencapaian pencerahan sempurna, dan Parinibbana atau wafatnya Sang Buddha.

“Kelahiran Siddhartha Gautama di Taman Lumbini adalah simbol harapan dan potensi agung dalam diri setiap makhluk untuk mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa pencapaian pencerahan Sang Buddha di bawah Pohon Bodhi menjadi tonggak pemahaman mendalam atas hakikat penderitaan dan jalan pembebasan, yang dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia.

“Sang Buddha menunjukkan bahwa pembebasan sejati berasal dari upaya diri sendiri melalui pengembangan batin, moralitas, dan kebijaksanaan,” terang Melki.

Lebih lanjut, Gubernur menyinggung tentang Parinibbana sebagai pengingat akan sifat ketidakkekalan (anicca) dan pentingnya melestarikan ajaran Dhamma.

“Wafatnya Sang Buddha bukanlah akhir dari Dhamma, melainkan panggilan bagi kita semua untuk terus mempraktikkannya,” tambahnya.

Di hadapan para peserta perayaan, Gubernur Melki juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen Sannipata Waisak sebagai waktu refleksi dan mempererat toleransi antarumat beragama di NTT.

“Peringatan ini mengajak kita untuk duduk bersama melampaui sekat-sekat agama dan golongan, merenungkan nilai cinta kasih dan gotong royong demi kedamaian bersama,” ungkapnya.

Gubernur Melki juga menegaskan bahwa NTT telah dikenal sebagai provinsi dengan tingkat toleransi tinggi di Indonesia dan meminta agar nilai-nilai tersebut terus dijaga.

BACA JUGA:  Pakar Hukum: Jangan Cederai Citra Pemerintahan Christian-Serena Karena Dinamika Karang Taruna

“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pemerintah dan masyarakat Kota Kupang, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Kota Paling Toleran di Indonesia,” tutup Gubernur NTT.

Perayaan berlangsung khidmat dan menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat kebhinekaan dan hidup rukun di tengah keberagaman masyarakat NTT. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.