Gubernur NTT Dorong Kolaborasi Lintas Negara dalam Pengelolaan DAS Berkelanjutan

oleh -167 Dilihat
Gubernur NTT Memberi Sambutan di Acara Inception Workshop of CI-GEF Management of Indonesia and Timor Leste Transboundary Watershed Project. (Foto Biro Adpim Setda NTT)

Suarantt.id, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, menghadiri Inception Workshop of CI-GEF Management of Indonesia and Timor Leste Transboundary Watershed (MITLTW) Project yang digelar di Hotel Sotis, Kupang pada Kamis (22/5/2025).

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kerja sama lintas batas antara Indonesia, khususnya Provinsi NTT, dan Timor Leste dalam pengelolaan sumber daya alam secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Workshop ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi NTT dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Dirjen Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Kementerian Kehutanan RI Dyah Murtiningsih, Menteri Muda Kehutanan Timor Leste Fernandino Vieira, dan Dirjen Kehutanan Timor Leste Hermenegildo Granadero.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menekankan pentingnya kerja sama antara dua negara yang memiliki kedekatan geografis, historis, dan kultural. “Negara Indonesia dalam hal ini Provinsi NTT berbatasan darat langsung dengan Timor Leste. Kita masih memiliki akar budaya dan tradisi adat yang kuat serta hubungan sosio-kultural yang begitu dekat dan kuat, maka akan perlu untuk saling mendukung dalam program pembangunan serta sinergi dalam berbagai kerja sama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti peran penting daerah aliran sungai (DAS) lintas batas sebagai simpul penghubung kehidupan masyarakat di kedua negara. “Air yang mengalir dari hulu hingga ke hilir, membawa harapan untuk tumbuh, untuk masa depan yang lebih baik bagi warga yang ada di kedua negara tersebut,” ucap Gubernur.

Gubernur Melki menegaskan bahwa proyek MITLTW hadir bukan sekadar menjawab tantangan degradasi lingkungan dan perubahan iklim, namun juga sebagai wujud diplomasi lingkungan dan upaya membangun kepercayaan masyarakat lintas negara.

BACA JUGA:  Usung Slogan 'Ayo Bangun NTT' Gubernur dan Wakil Gubernur Terapkan Gaya Kerja Baru

“Proyek ini mencakup penguatan tata kelola air, peningkatan praktik pertanian ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal di wilayah perbatasan. Ini bukan sekadar proyek teknis, tapi sebuah gerakan kolektif demi masa depan yang lebih hijau dan sejahtera,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dan inklusif dalam implementasi proyek. “Masyarakat adat, petani, perempuan, pemuda, dan seluruh komunitas yang hidup di kawasan DAS harus dilibatkan secara aktif. Kami ingin memastikan bahwa proyek ini membentuk kesadaran kolektif, bukan hanya bangunan fisik,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melki menyatakan komitmen penuh Pemerintah Provinsi NTT untuk menyukseskan proyek MITLTW. “Kita ingin memastikan bahwa pengelolaan kolaboratif ekosistem air tawar ini benar-benar mendukung ketahanan air, ketahanan pangan, dan keberlangsungan mata pencarian masyarakat di kedua negara,” tutupnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.